RDPS
Honda

Efek Daring Buat Siswa Belum Bisa Membaca, Ini yang Dilakukan SD di Empat Lawang

Efek Daring Buat Siswa Belum Bisa Membaca, Ini yang Dilakukan SD di Empat Lawang

Siswa di SD Negeri 6 Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang mengikuti pelajaran di sekolah.-Eko Wahyudi-Palpres.com

EMPATLAWANG, PALPRES.COM- Kebijakan belajar secara dalam jaringan (daring) yang dilakukan sekolah di Indonesia akibat pandemi Covid-19 benar-benar membuat dunia pendidikan harus bekerja keras ketika semuanya normal kembali. 

Pencabutan kebijakan PPKM akibat Covid-19 termasuk di Kabupaten Empat Lawang dan Indonesia pada umumnya disambut gembira karena warga ingin bisa terbebas dari Covid-19.

Tak menyia-nyiakan kebahagiaan yang datang, banyak sekolah kembali menerapkan sistem pembelajaran secara tatap muka.

Di Empat Lawang dunia pendidikan sudah berjalan dengan semestinya. Siswa belajar di sekolah bukan di rumah layaknya seorang siswa pada umumnya. 

BACA JUGA:Wajib Tau! Tanggal 24 Januari 2023 Dimulai Vaksinasi Booster Kedua untuk Masyarakat Umum

Namun, tentunya ada banyak pekerjaan rumah untuk para guru dalam mencerdaskan generasi bangsa. Karena sistem pembelajaran secara online yang selama ini dilakukan sangat berdampak kepada pengetahuan anak.

Salah satu dampaknya ialah kurangnya pengetahuan anak-anak SD dalam membaca dan SDN 6 Muara Pinang tidak tinggal diam menyikapi masalah itu.

Kepala SDN 6 Muara Pinang, Waro Heryenti mengatakan sekolah yang saat ini dipimpinnya telah melakukan usaha untuk meningkatkan kemampuan anak baik di akademik maupun non akademik.

"Kami menyiapkan les membaca untuk siswa di sekolah, kelas 6 diberikan les untuk menghadapi Ujian Sekolah (US), dan juga sudah mengaktifkan kegiatan ekstrakulikuler Pramuka," kata dia. 

BACA JUGA:Kabar Gembira, Selain Naik 3,3 Persen, Gaji 13 dan THR 2023 PNS dan PPPK Dipercepat Penyalurannya

Menurut dia sekolah sudah mulai melakukan kembali kegiatan ekstrakurikuler pasca pandemi covid 19, karena ini sangat penting untuk melatih anak menjadi cerdas, disiplin, dan berkualitas.

Dijelaskan oleh Waro, dampak dari belajar online selama masa pandemi Covid-19 memang sangatlah besar karena membuat banyak siswanya yang belum bisa membaca. 

"Anak-anak baru setelah belajar daring masih belum bisa membaca. Karena di rumah kurang juga mendapat bimbingan orang tua. Ini sesuatu yang sangat memprihatinkan," kata dia.

Karena dulunya belajar daring, imbuhnya jadi banyak siswa yang jadi korban, kelas atas masih ada yang belum bisa membaca. Solusinya sebagai Kepala Sekolah meminta kepada guru untuk membuka les membaca. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com