Transformasi dan Inovasi Jadi Kunci BNI Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah
Dirut BNI Royke Tumilaar (tengah), Wakil Dirut Adi Sulistyowati (kedua kiri), Direktur Finance Novita Widya Anggraini (kedua kanan), Direktur Risk Management David Pirzada (kanan), dan Direktur Corporate & International Banking Silvano Rumantir (kiri) di -Dok BNI-
“Tentunya untuk tahun ini, kami menargetkan kualitas aset yang lebih baik lagi. K
ami sangat bergembira karena sebagian besar debitur yang terdampak Covid-19 sudah mulai pulih dan bersiap ekspansi,” ujarnya.
BACA JUGA:7 Fakta Palembang ‘Tempoe Doeloe’ yang Kamu Mungkin Belum Tahu!
BNI mendapat banyak lesson learned mengenai bagaimana meningkatkan efisiensi bisnis dari pandemi.
Sepanjang tahun 2022, biaya operasional umum dan admin hampir tidak naik, hanya tumbuh 1%.
Berbekal efisiensi biaya operasional umum ini, BNI berkesempatan membangun kapabilitas Human Capital dengan menaikkan biaya personalia sebesar 11%, atau hampir 2 kali lipat inflasi.
Kenaikan ini terutama di area seperti investasi training pegawai dan remunerasi variabel untuk mendorong kinerja dan semangat pegawai BNI agar memberikan service terbaik kepada nasabah.
BACA JUGA:7 Destinasi Wisata Terindah di Sumatera Selatan, Nomor 5 Bikin Terkagum-kagum
Meskipun demikian, BNI masih menjaga efisiensi bisnis yang tercermin dari rasio cost-to-income yang sebesar 42,6%, membaik 70 bps dibandingkan tahun lalu.
Komitmen BNI Pada Keuangan Berkelanjutan
Direktur Risk Management BNI David Pirzada mengungkapkan, sebagai bank pionir Green Banking dan motor penggerak pelaksana Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) di Indonesia, perseroan berkomitmen menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan pada nilai-nilai, budaya kerja, strategi perusahaan, kebijakan operasional, serta sistem dan prosedur operasional perseroan.
Komitmen ini salah satunya diwujudkan dalam Sustainable Portofolio yang BNI lakukan untuk sektor-sektor ramah lingkungan.
Sepanjang 2022 pembiayaan pada Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) mencapai Rp 182,9 triliun atau 28,5% dari total portofolio kredit BNI.
BACA JUGA:6 Khasiat Rempah-rempah yang Buat Asam Urat Tinggi Lari Ngibrit
Sustainable Portfolio ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan segmen kecil sebesar Rp 123,2 triliun; pengelolaan bisnis ramah lingkungan dan sumber daya alam hayati sebesar Rp 19,7 triliun; energi baru dan terbarukan sebesar Rp 10,9 triliun; pembiayaan untuk pencegahan polusi sebesar Rp 4 triliun; serta Sustainable Portfolio lainnya sebesar Rp 25,1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: bni