Honda

KPD dan Keluarga Sarjana Kubur Ziarah Bersama di Kawah Tekurep Palembang

KPD dan Keluarga Sarjana Kubur Ziarah Bersama di Kawah Tekurep Palembang

Sultan Kesultanan Palembang Darusalam, SMB IV foto bersama Komunitas Ziarah Ikatan Keluarga Sarjana Kuburan (Sarkub) Nusantara disela-sela ziarah di Pemakaman Kawah Tekurep Palembang.-Dudi Oskandar-palpres.com

PALEMBANG, PALPRES.COM – Program bersama mulai dilakukan oleh Kesultanan PALEMBANG Darussalam (KPD) dan Komunitas Ziarah Ikatan Keluarga Sarjana Kuburan (Sarkub) Nusantara, Kamis, 26 Januari 2023.

Bertempat di komplek Pemakaman Kesultanan Palembang Darussalam di Kawah Tekurep, digelar ziarah bersama.

Ziarah tersebut dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II IV Djayo Wikrama RM Fauwaz Diradja S.H. M.Kn.

Dalam kesempatan itu, SMB IV menilai kegiatan ziarah bersama ke makam bersejarah menjadi momen pengingat kita tentang kematian.

BACA JUGA:BPJS Kesehatanmu Dapat Dana Bansos Rp750.000 Februari 2023? Segera Cek Namamu Disini

Menurut SMB IV, dalam ziarah tersebut pihaknya tidak meminta kepada kuburan, namun kepada Allah SWT.

“Ini juga momen kita mengingat, bahwa akan mati juga nanti,” ungkap SMB IV.

Melihat arti penting dari ziarah bersama itu, lanjut SMB IV, ke depan Kesultanan Palembang Darussalam akan mendukung kegiatan sejenis.

Karena selain positif, juga dapat meningkatkan tali silaturahmi antara Kesultanan Palembang Darussalam dan Sarkub.

BACA JUGA:Koin Jadul Rp1.000 Gambar Kelapa Sawit Dihargai Rp100 Juta? Ini 5 Cara Jualnya

Sementara itu RH Ahmad Mohammad KHI  alias Gus Rudi Jenggot didampingi Koordinator Pecel Lele Lamongan H Sam dari Sarkub, mengaku bahwa merupakan kehormatan bisa hadir di Komplek Pemakaman Kawah Tekurup, tempat dimakamkan Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo 

Menurut RH Ahmad Mohammad, keluarga besar Sarkub yang hadir di dalam ziarah bersama itu hanya sebagian kecil dari anggpta Sarkub yang ada di Indonesia.

Karena anggota Sarkub Nusantara yang ada di Palembang, lanjut dia, terdata sebanyak 100 keluarga, yang mayoritas berprofesi sebagai pedatang pecel lele.

Dijelaskan RH Ahmad Mohammad, kehadiran mereka di makam bersejarah itu minimal untuk belajar mengenai alim ulama besar yang ada di Palembang, khususnya Sultan Mahmud Badaruddin Djayo Wikramo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com