Antisipasi Karhutla Polsek Pagaralam Utara Gerak Cepat Lakukan Beragam Cara, Apa Saja ya
Kebakaran hutan dan lahan terus dicegah agar tidak terjadi selama musim kemarau, termasuk Polsek Pagaralam Utara terus bergerak melakukan antisipasi mencegah karhutla.-dok Palpres-Palpres.com
PAGARALAM, PALPRES.COM- Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dapat muncul terutama saat musim kemarau dan musim pembukaan lahan.
Karena tidak sedikit warga yang membuka lahan dengan cara membakarnya. Lantas Bagaimana mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), tersebut?
Polres Pagaralam melalui Polsek Pagaralam Utara (PAU) bergerak melakukan antisipasi pencegahan.
Hal ini disampaikan Kapolres Pagaralam AKBP Erwin Irawan SIK melalui Kapolsek Pagaralam Utara Iptu Ramsi SH mengemukakan jika langkah yang diambil dengan melakukan edukasi kepada masyarakat.
BACA JUGA:4 Bahasa yang Banyak Digunakan di Kota Pagaralam
“Langkah-langkah pencegahan Karhutla salah satunya dengan cara pendekatan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dampak kebakaran hutan bagi masyarakat,” ucap Iptu Ramsi SH.
Dia menyebutkan, dampak buruk akibat Karhutla sangat besar. Ekosistem alam jadi rusak, kritisnya lahan bisa mengakibatkan longsor dan berkurangnya sumber air hingga kabut asap.
Karena itu, Polsek Pagaralam Utara melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
"Sosialisasi ini penting untuk mengedukasi masyarakat mengingat kontur wilayah Pagaralam hutannya masih tersebar luas. Belum lagi mata pencarian dominan berkebun dan bertani,” katanya.
BACA JUGA:Walikota Pagaralam Janjikan Umroh Gratis, Tapi Hanya Berlaku Untuk Profesi Mulia Ini
Upaya pencegahan ini juga dalam rangka kesiapsiagaan bencana Karhutla di Kota Pagaralam.
“Selain itu, melalui personel Bhabinkamtibmas juga akan memberikan sosialisasi dan pemasangan himbauan spanduk di sejumlah titik strategis rawan Karhutla di Wilkum Polsek Pagaralam Utara,” pungkas dia.
Berita Terkait, Walikota Pagaralam Alpian Maskoni SH memberikan apresiasi kepada kelompok pengolahan dan pemasaran ikan ‘Muda Karya’, yang telah secara mandiri berhasil mengelola budidaya ikan.
“Ya, kita mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi yang setinggi-tingginya, karena ada kelompok yang sudah mandiri, dalam artian tanpa bantuan dari pemerintah secara langsung, mereka bisa mengakses Bank secara sendiri,” ujar Alpian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com