Honda

Program Kartu Prakerja 2023 Gandeng UMY dan UII Sebagai Tim Ahli Pelatihan

Program Kartu Prakerja 2023 Gandeng UMY dan UII Sebagai Tim Ahli Pelatihan

Program Kartu Prakerja 2023 Gandeng UMY dan UII Sebagai Tim Ahli Pelatihan-Foto: Istimewa-

BACA JUGA:4 Tips Terhindar dari Penipuan Program Kartu Prakerja 2023

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Gunawan Budiyanto mengapresiasi kerja sama Prakerja dan UMY.

“Selain skill akademis, soft atau social skill sangat mempengaruhi karir seseorang. Di sinilah pentingnya kita untuk terus berlatih mengasah diri. Kami berterima kasih karena Prakerja sudah menengok UMY, kampus yang familiar, khususnya di sektor perekonomian. Banyak mahasiswa UMY turut andil sebagai penggerak perekonomian,” kata Gunawan Budiyanto.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Islam Indonesia Fathul Wahid mengatakan, adaptabilitas menjadi kata kunci agar lulusan perguruan tinggi bisa terserap dengan baik di pasar kerja.

“Misi pendidikan memang berbeda dengan pelatihan. Semoga lewat kerja sama ini, kedua hal itu bisa dipertemukan,” tegas Fathul.

BACA JUGA:Simak, 6 Poin Penting Pendaftaran Program Kartu Prakerja 2023

Kuliah Umum Tantangan Generasi Muda Menghadapi Tsunami di Era Digital

Penandatanganan Nota Kesepahaman di dua kampus di Yogyakarta dibarengi dengan kuliah umum bertema ‘Tantangan Generasi Muda Menghadapi Tsunami di Era Digital’ oleh Direktur Teknologi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Samsu Sempena.

Samsu mengatakan agar peluang karir terbuka tanpa hambatan, generasi muda harus terus mengembangkan diri dengan meningkatkan kreativitas, independensi dan kedisiplinan tinggi.

“Banyak sekali alternatif meningkatkan pendapatan untuk para Millennial dan Gen-Z di era dunia digital, khususnya yang disebut gig economy ini,” kata Samsu.

BACA JUGA: 4 Perubahan Pelatihan Program Kartu Prakerja 2023 yang Harus Kamu Ketahui

Sayangnya, meski melek teknologi, generasi muda memiliki problem akut, antara lain sikap mudah menyerah, mentalitas instan, serta kesehatan mental yang kerap terganggu.

“Pilihannya ada dua: mau tenggelam atau berenang. Untuk itu, generasi muda harus bisa memilah-milah informasi karena waktu terbatas, menggunakan teknologi dengan bijak di era dunia digital, mengembangkan diri dengan skill-skill yang dibutuhkan, serta mulai bekerja atau membangun usaha sesuai keterampilan dan passion,” urai Samsu.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: