Ekspedisi Toba SMSI 2023, Menapak Sejarah Danau Purba yang Indah
Penulis sedang mewawancarai pasangan suami istri asal Collorado, Amerika Serikat, Skiply dan Renay.--SMSI
Apalagi saat para wisatawan dipandu oleh keturunan Raja Siallagan.
Dengan piawai, ia bercerita tentang nenek moyangnya, termasuk bagaimana cerita sehingga Raja Siallagan dikenal sebagai kanibal.
Dalam cerita, disebutkan bahwa Raja Siallagan selalu menghukum masyarakatnya yang melakukan kejahatan dengan hukum pancung.
Setelah sang penjahat tewas, jantung dan hatinya akan diambil dan dimakan oleh raja, sedangkan bagian tubuhnya ditawarkan kepada masyarakatnya yang berani memakannya.
Jika tidak ada yang berani, potongan tubuh penjahat akan dibuang ke Danau Toba selama tujuh hari tujuh malam.
Pada saat itu, tidak boleh ada penduduk yang beraktivitas di dalam danau.
Sementara kepala penjahat akan dipasang di depan pintu gerbang sebagai peringatan kepada raja lain atau penduduk untuk tidak melakukan kejahatan serupa.
Penggalan kepala itu baru akan dibuang ke dalam hutan setelah membusuk. Selama tiga hari, warga dilarang beraktivitas di dalam hutan.
Dalam kunjungan ke Kerajaan Siallagan, kami para pengurus SMSI juga diajak menari bersama patung kayu Sigale-gale yang sudah ada sejak zaman kerajaan Suku Batak di Pulau Samosir.
Patung ini sendiri pada zaman dahulu dipakai dalam pertunjukan tari untuk ritual penguburan jenazah Suku Batak.
Konon, patung Sigale-gale bisa menari karena adanya roh dari jenazah yang akan dikubur tersebut.
Namun, saat ini ketika wisatawan diajak menari patung tersebut bisa menari karena dikendalikan seseorang di belakang patung.
Keliling Kota Siantar Naik Becak Motor Siantar BSA
Siangnya, kami langsung menyeberang ke Pelabuhan Parapat.
Setelah istirahat sebentar dan bertemu Kadis Kominfo Pemda Parapat, perjalanan kami kemudian dilanjukan ke Pematang Siantar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: smsi