Ekspedisi Toba SMSI 2023, Menapak Sejarah Danau Purba yang Indah
Penulis sedang mewawancarai pasangan suami istri asal Collorado, Amerika Serikat, Skiply dan Renay.--SMSI
Sangat asri, sehingga tidak heran tempat ini sering dijadikan tempat pertemuan, wisata keluarga, dan bahkan tak sedikit yang melakukan ibadah bersama.
Dari lokasi Geosite Sipinsur, kami bisa melihat lanskap yang indah panorama Danau Toba beserta Pulau Sibandang.
Kapal-kapal nelayan dan kapal wisatawan juga terlihat melintas di tengah Danau Toba menambah indah panorama yang ada.
Tapi tak lama kami berada di sini, karena kami harus mengunjungi tempat lain.
Batu Hobon
Setelah melintasi jalan berliku naik turun bukit selama beberapa jam, kami kemudian menuju lokasi tempat pertama kali bermukimnya Raja Batak, Batu Hobon yang terletak di Desa Limbung Sagala, Kecamatan Sianjur.
Di sini, kami bisa melihat warisan budaya masyarakat Batak berada.
Batu Hobon sendiri merupakan bebatuan yang sejenis kubah batu lava, yang muncul di permukaan akibat letusan Gunung Pusuk Buhit.
Batu ini berdiameter sekitar satu meter dengan bagian bawah berongga. Diperkirakan batu ini merupakan sebuah lorong yang mungkin saja berbentuk goa.
Batu Hobon ini dipercaya sebagai tempat yang sakral dan sering dipakai sebagai tempat ucapara yang diyakini sebagai penghormatan kepada roh leluluhur sekaligus menerima pewahyuan dari nenek moyang, dikenal dengan sebutan “Tatea Bulan”.
Dipercaya di dalam Batu Hobon terdapat harta pusaka, alat musik, dan kitab berisi ajaran leluhur dan falsafah Batak.
Gedung Informasi Geopark Kaldera Toba
Usai singgah sebentar di Batu Hobon, kami pun melanjutkan ekpedisi dengan mengunjungi Gedung Informasi Geopark Kaldera Toba, yang terletak di Desa Sigulati, Kecamatan Sianjur.
Lokasinya lebih tinggi dari lokasi Batu Hobon.
Di gedung ini, kami mengetahui bagaimana sejarah terjadinya Danau Toba yang ternyata berasal dari letusan Gunung Api Toba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: smsi