Honda

Batik Paiker Motif Durian dan Kopi Jadi Kebanggaan Empat Lawang

Batik Paiker Motif Durian dan Kopi Jadi Kebanggaan Empat Lawang

Beberapa desain motif batik Paiker, Empat Lawang.-Dok Palpres-Palpres.com

EMPATLAWANG, PALPRES.COM- Batik yang telah menjadi busana nasional meski berasal dari Pulau Jawa juga saat ini giat dikembangkan di Sumatera Selatan, termasuk di Kabupaten Empat Lawang.

Sudah menjadi kebanggaan apabila suatu daerah memiliki batik yang menjadi ciri khas daerahnya. Batik bukan hal asing bagi masyarakat Indonesia, khususnya di pulau Jawa seperti Yogyakarta dan Solo yang memang merupakan sentra utama batik. 

Untuk di Sumsel banyak ditemukan batik misalnya batik bermotif durian dan kopi.  

Keinginan untuk membuat motif batik khas Empat Lawang sebagai daerah sentra pertanian, yang terkenal dengan durian (lempok) dan kopi mulai digalakkan.

BACA JUGA:Dinas Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Empat Lawang Terapkan 5 Zona, Apa Saja?

Empat Lawang harus cepat bertindak agar tidak gigit jari apabila motif batiknya durian atau kopi karena sudah diambil daerah lain serta berkemungkinan sudah dipatenkan. 

Daerah Pasemah Air Keruh (Paiker) yang dikenal dengan lemang ikannya sudah dicoba dituangkan dalam bentuk desain batik. Ikan semah, bambu dan pohon padi pulut menjadi unsur utama goresan batik. 

Tiga unsur tersebut mengacu dari beberapa daerah yang mendesain batik dengan tidak lebih dari tiga menggambarkan flora, fauna atau benda lainnya.

Camat Tebing Tinggi yang juga mantan Camat Pasemah Air Keruh, Noperman Subhi mengatakan bukan perkara mudah membuat desain batik yang menggambarkan sesuatu yang menjadi ciri khas daerah sehingga dapat dikenal masyarakat luar. 

BACA JUGA:KABAR GEMBIRA, Ada Bansos Baru Cair Akhir Maret 2023, Ini 3 Kategori Penerimanya

"Banyak desain batik yang hanya sekedar comot sehingga tidak mengandung filosofi yang mendalam," ujar dia.

Noperman Subhi camat Tebing Tinggi yang dulunya menjadi aktor utama hadirnya batik Paiker atau Batik Lemang menjelaskan batik Paiker menjadi salah satu batik Empat Lawang bahkan menjadi alternatif utama untuk mewakili wajah Empat Lawang.

Noperman yang menjadi Camat Paiker selama 2 tahun 5 bulan ini mengatakan perihal Batik Paiker tadi bukan omong kosong dan isapan jempol. 

Disampaikannya beberapa kali Batik Paiker dikenakan seperti festival Sriwijaya dengan agenda penyatuan (sinergi) 17 kain khas yang ada di Kabupaten/kota di Sumsel dalam bentuk selendang masing-masing berukuran 100 X 25 cm, pemilihan Putra-Putri Sriwijaya dan lomba yang diadakan Ikatri Sumsel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: