Honda

Rumah Zakat Respon Cepat Banjir Bandang Lahat, Salurkan Superqurban dan PMT

Rumah Zakat Respon Cepat Banjir Bandang Lahat, Salurkan Superqurban dan PMT

Relawan Rumah Zakat saat menyalurkan bantuan ke lokasi baniir bandang di Lahat-Rumah Zakat-palpres.com

LAHAT, PALPRES.COM - Hujan dengan intensitas tinggi sepekan terakhir menyebabkan meluapnya Sungai Lematang, hingga banjir bandang menerjang beberapa titik desa di Kabupaten LAHAT, Sumatera Selatan. 

Salah satu yang terparah adalah Desa Keban Agung, Kecamatan Mulak Sebingkai, Kabupaten Lahat, Jum'at 10 Maret 2023.  

Merespon bencana tersebut, Rumah Zakat Sumsel menurunkan 4 orang relawan untuk menyalurkan bantuan tahap awal ke korban yang terdampak melalui Posko Induk Kecamatan di lokasi bencana. 

Bantuan tahap awal yang diberikan berupa pemenuhan makanan tambahan (PMT) yakni makanan siap saji, diantaranya 130 Paket Superqurban yang berisi 50 Rendang Sapi dan 80 Kornet Sapi, 80 paket nasi bungkus, 10 Dus Air Mineral, 2 Dus Susu Kotak, 24 Bungkus Biskuit Gabin dan Minuman Jahe Merah Sachet. 

BACA JUGA:10 Rekomendasi Universitas dengan Fakultas Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2022

Dilengkapi juga dengan perlengkapan ibadah, yakni 13 paket Mukenah dan 7 paket sejadah muka. 

"Terima kasih Rumah Zakat Sumsel atas respon cepatnya dalam memberikan bantuan untuk warga kami. 

Harapannya semoga akan ada bantuan keberlanjutan lagi kedepannya," ujar Herwansyah, Camat Mulak Sembikai yang menerima langsung bantuan dari Rumah Zakat di Posko. 

Bantuan tahap awal ini, setidaknya bisa membantu meringankan para korban di lokasi sembari pihak yang terkait menyiapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan korban bencana banjir kedepannya. 

BACA JUGA:10 Universitas Terbaik di ASEAN Versi QS AUR 2023, UI Peringkat ke 49 Asia

Desa Keban Agung merupakan salah satu desa yang paling parah. 

Sebanyak 25 rumah hanyut tersapu banjir bandang, 15 rumah rusak parah, 12 rumah lainnya rusak ringan. 

Jalan lintas antara Desa Mulak Sebingkai menuju Desa Pagar Gunung pun terputus, sehingga warga terpaksa membuat jembatan gantung darurat, karena aliran air itu sebelumnya bukanlah jalur sungai tetapi pemukiman penduduk dan sawah. *

Hasil asessment tim relawan, warga yang terdampak sebagian mengungsi di Posko Induk Kecamatan dan sebagian lain tinggal di rumah kerabat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: