Citraland
Honda

Situs Megalitik HW Vonk di Kaki Bukit Barisan Belum Tersentuh Tangan, Berikut Penampakannya

Situs Megalitik HW Vonk di Kaki Bukit Barisan Belum Tersentuh Tangan, Berikut Penampakannya

SITUS MEGALITIK : Ketua Panoramic of Lahat didampingi Kabid Kebudayaan Disdikbud Lahat, serta perangkat desa berada di situs megalitik, Ahad 2 April 2023.-PANORAMATIC OF LAHAT FOR PALPRES.COM-

BACA JUGA:Situs Bingin Jungut Lintasi Kebun Sawit dan 2 Jembatan Besi, Sudah Ditetapkan Cagar Budaya Pemkab Musirawas

Untuk menuju Batu Tatahan Air Puar ini dari Kota Lahat menuju arah Kecamatan Kota Agung dan terus ke arah Semendo. Jarak tempuh dari Kota Lahat ke Desa Air Puar Kecamatan Mulak Ulu sekitar 50 km atau 1,5 jam perjalanan dengan kendaraan roda dua atau roda empat dengan kondisi jalan aspal yang baik.

Berhenti di Desa Air Puar lalu melanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang telah di cor beton melintasi perumahan penduduk kemudian menyeberangi jembatan gantung sungai Puar. Dari sini masuk ke kebun durian dengan kontur jalan tanah dan semak-semak terus masuk ke kebun kopi.

Kondisi kontur jalan relative mudah hanya sedikit menurun setelah jembatan gantung hingga kebun kopi. Total berjalan kaki sekitar 500 meter dan beruntung ketika di musim durian dapat menikmati buah durian yang langsung jatuh dari pohon.

Batu Tatahan yang berada di kebun kopi milik Erlan ini berada hanya 15 meter dari sungai Puar dan ketika terjadi banjir tahun 2019 batu sempat bergeser beberapa cm karena terjangan air dan dorongan dari batu-batu besar yang ikut hanyut.

BACA JUGA:Tim Disbudpar Sumsel Eksplorasi Situs Ulak Lebar dan Kerengak, Kondisinya Sudah Berjamur

Dari peristiwa ini maka harus ada tindakan nyata terhadap Batu Tatahan ini agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan misalnya Batu Tatahan ini hanyut atau bahkan pecah dan belah karena banjir. Kalau hal ini terjadi maka kerugian besar yang terjadi.

Sudah seharusnya pihak-pihak yang berwenang dapat melakukan upaya nyata terhadap Batu Tatahan ini misalnya menunjuk/mengangkat seorang juru pelihara seperti yang terjadi pada situs-situs megalitik lainnya, ditetapkan menjadi Benda Cagar Budaya dan dijadikan destinasi wisata sehingga upaya nyata pelindungan, pelestraian hingga pemanfaatan terhadap Batu Tatahan benar-benar ada.

Di Desa Air Puar selain terdapat Batu Tatahan juga ditemukan tinggalan megalitik lainnya yaitu Lumpang Batu. Di desa ini terdapat Lumpang Batu sebanyak 2 buah yang berada di persawahan. Jarak Lumpang Batu dengan Batu Tatahan sekitar 700 meter.

Lumpang Batu pertama merupakan Lumpang Batu berlubang tiga dengan pelipit/pembatas yang terlihat jelas pada setiap lubang, posisi lumpang miring dengan lubang di bagian samping. Lumpang Batu ini mempunyai ukuran 132 cm, lebar 100 cm dan tinggi 100 cm.

BACA JUGA:5 Tempat Belanja Baju Lebaran di Kota Palembang, Modelnya Banyak, Harga Terjangkau

Lumpang Batu kedua adalah lumpang batu berlubang dua dengan posisi miring dimana bagian yang berlubang berada di bagian samping. Lumpang Batu mempunyai ukuran panjang 115 cm, lebar 67 cm dan tinggi 105 cm.

Jadi di Desa Air Puar saat ini terdapat 2 situs megalitik yaitu Batu Tatahan dan Lumpang Batu. Selain itu juga ditemukan peninggalan budaya yang lebih muda yaitu Ghumah Baghi yang merupakan rumah adat Kabupaten Lahat. Dan untuk daya tarik wisata lainnya di Desa Air Puar ada 6 air terjun atau cughup yaitu Cughup Datar Lebar, Datar Lebar Tinggi, Asahan, Rubat, Karlantang, dan Pendaghatan.

Dengan potensi alam dan budaya yang ada di Desa Air Puar berupa daya tarik wisata budaya dan alam serta sumber daya lainnya seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan maka dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata terpadu yang akan meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

Langkah awal dapat dibentuk Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang beranggotakan masyarakat desa. Pembentukan Pokdarwis dengan maksud mengembangkan kelompok masyarakat yang dapat berperan sebagai motivator, penggerak serta komunikator dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kepedulian masyarakat di sekitar destinasi pariwisata atau lokasi daya tarik wisata agar dapat berperan sebagai tuan rumah yang baik bagi berkembangnya kepariwisataan, serta memiliki kesadaran akan peluang dan nilai manfaat yang dapat dikembangkan dari kegiatan pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: