Begini Himbuan Ketua Pos Pemantau Gunung Api Dempo Untuk Pendaki Nakal
Petugas Pos Pemantauan Gunung Merapi Dempo memperbaiki Seismometer yang kerap dirusak pendaki nakal-PALPRES.COM-
PAGARALAM, PALPRES.COM - Keberadaan seismometer atau alat pendeteksi gerak tanah/bumi yang terletak di bibir kawah Merapi Dempo ternyata rawan perusakan tangan-tangan jahil.
Ketua Pos Pemantau Gunung Api Dempo, Megian Nugraha, berharap Pemerintah Kota Pagaralam dapat mengimbau dan mengingatkan siapapun yang berada di puncak Merapi-Dempo, agar tidak mengganggu, apalagi sampai merusak seismometer, atau alat pendeteksi gerak tanah/bumi yang terletak di bibir kawah Merapi Dempo.
“Bila perlu menindak tegas, sebab ini demi keselamatan kita semua,” tegas Megian.
Ia mengatakan, pihaknya tidak henti-hentinya mengimbau agar siapapun pendaki ke puncak Dempo agar tetap berkoordinasi serta bersama-sama menjaga alat pemantau gempa demi kepentingan dan keselamatan bersama.
BACA JUGA:Kabar Gembira! Honorer, PPPK dan ASN di Muba Menerima THR Lebaran 2023 di Tanggal Ini
"Kami harap para pendaki tidak menaiki sangkar alat seismometer di bibir kawah Merapi Dempo," ujarnya, Senin 3 April 2023.
Menurut Megian, meskipun telah ada Balai Registrasi untuk mendata dan mengatur pendakian, ditambah kondisi cuaca di kawasan Gunung Api Dempo (GAD) sering berubah-ubah, seperti dilanda hujan disertai angin kencang berkabut, hal tersebut tak menyurutkan niat ratusan pendaki dan pendaki liar dari berbagai daerah untuk melakukan pendakian memenuhi pelataran atau lembah gunung di antara puncak Dempo dan Merapi.
Ia menyayangkan bukan hanya pecinta alam dan lingkungan yang beraktivitas, namun para pendaki liar yang tidak mencerminkan pencinta alam pun, banyak yang datang.
Pendaki-pendaki liar ini tidak hanya datang dari Sumsel seperti dari Palembang, tetapi juga datang dari propinsi luar, seperti Bengkulu, Lampung, Medan, Jakarta dan lainnya.
BACA JUGA:Kopi Pagaralam Kian Nikmat, Ini Lho Penyebabnya
Ketua Balai Registrasi Gunung Api Dempo (Brigade) sebagai tempat registrasi atau pendataan bagi para pendaki yang akan mendaki ke puncak gunung Dempo kota Pagaralam, Arindi mengatakan Brigade biasanya menempatkan personelnya pada dua pos di pintu masuk (pintu rimba) ke puncak Dempo.
"Hal ini untuk mendata dan menjaga keselamatan para pendaki yang ingin memanfaatkan hari libur di puncak Dempo kota Pagaralam," kata dia.
Sementara mengenai fluktuasi kegempaan yang terjadi, Megian mengatakan, masih bersifat berubah-ubah, tidak bisa dipastikan intensitas kejadiannya.
Meski demikian, pihaknya tetap mengintensifkan pengawasan, baik itu secara visual maupun menggunakan alat seismograf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: