Honda

Warga di Kabupaten Empat Lawang Mulai Timbun Bahan Pokok Jelang Lebaran 2023, Kok Bisa?

Warga di Kabupaten Empat Lawang Mulai Timbun Bahan Pokok Jelang Lebaran 2023, Kok Bisa?

Sebuah toko di Pasar Tebing Tinggi, Empat Lawang-Eko Palpres.com-

EMPAT LAWANG,PALPRES.COM – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, warga Kabupaten Empat Lawang mulai ketar-ketir. 

Mereka khawatir akan terjadi lonjakan harga barang di lebaran tahun ini. Karena itu tidak sedikit warga yang mulai menimbun bahan pokok kebutuhan sehari-hari.

Menurut beberapa pedagang, warga banyak membeli bahan pokok yang dipilih untuk ditimbun rumah tangga, beras, minyak sayur, gandum, gula dan telur.

Saat ini bukan hal aneh jika pasar Tebing Tinggi, ibukota Kabupaten Empat Lawang mulai ramai dikunjungi pembeli, terutama sejumlah toko manisan dan toko yang menjual bahan dapur.

BACA JUGA:Warga Buru Sembako H-1 Ramadan 1444 H, Jalintim Pasar Indralaya Macet Panjang

Kondisi ini dikhawatirkan menimbulkan kelangkaan sembako. Bahkan bisa saja berbuntut kenaikan harga barang sepihak dari pedagang. Apalagi saat ini kebutuhan bahan pokok semakin meningkat. 

Sementara stok yang ada pada pedagang di pasar diperkirakan untuk persiapan hingga Idul Fitri mendatang.

Dari keterangan pedagang, sebagian besar pembeli dalam skala besar itu adalah warga dari desa yang lokasinya cukup jauh dengan pasar.

Di sisi lain alasan mereka karena ongkos transportasi, makanya sekali membeli banyak. 

BACA JUGA:Kata Ustadz Adi Hidayat, Bacalah Doa Ini Saat Sujud, Segala Hajatmu Akan Dikabulkan Allah SWT

“Ya cukup banyak warga yang membeli dalam skala besar beberapa jenis sembako, terutama beras, minyak sayur, gandum dan gula. Sebagian besar pembeli mengakui untuk persiapan bulan Ramadhan dan Idul Fitri mendatang,” jelas salah satu pedagang yang menolak disebutkan identitasnya.

Dia mengatakan, biasanya pembeli hanya membutuhkan beberapa kilogram sembako untuk kebutuhan sehari-hari, namun kali ini tak sedikit membeli dengan jumlah belasan kilogram. Setidaknya ini memberikan keuntungan bagi pedagang.

Namun di sisi lain apabila nanti stok di gudang tak mencukupi kebutuhan pasar, bisa saja terjadi lonjakan harga.

“Kami tak masalah, tidak ada alasan menolak pembeli dalam jumlah besar selama stok masih ada,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: