Pedagang Sayuran di Kabupaten PALI Merana Habis Lebaran, Kenapa Ya?
Salah Satu Pedagang Cabai di Pasar Tradisional Tanah Abang Kabupaten PALI.-Berry Sandi Palpres.com-
PALI, PALPRES.COM – Usai Idul Fitri 1444 Hijriah, harga sayuran di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten PALI, Sumatera Selatan mengalami penurunan cukup drastis.
Hal tersebut membuat para pedagang sayuran khususnya cabai harus gigit jari, sebab saat ini harga cabai merah kriting maupun cabai rawit yang saat puasa dan menjelang lebaran harga cabe bisa mencapai Rp 40 ribu per kilogram.
Namun, setelah lebaran harganya dikisaran Rp 20 ribu per kilo. Begitu juga, tomat yang saat ini harganya Rp3.000 per kilogram.
Termasuk, daging ayam juga daging sapi yang hampir setiap hari harganya terus mengalami penurunan.
BACA JUGA:MANTAP! Penerima Bansos Akan Dapat BLT Dobel Cair, Cek Daftar Penerima Disini
Tentu saja dengan adanya penurunan harga sayuran tersebut, membuat pembeli jadi senang. Namun, bagi petani sayuran malah merugi.
Seperti dituturkan, salah seorang petani sayuran di Kecamatan Talang Ubi, Gatot yang merugi lantaran hasil panen dari tanaman kacang panjang juga cabainya tidak balik modal.
"Waktu bulan puasa harganya masih lumayan tinggi. Tapi, sesudah lebaran ini malah anjlok. Kami jadi rugi karena jangankan untung, modalnya saja tidak kembali," tuturnya.
Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Diadagprin) Kabupaten PALI, Brisvo Diansyah membenarkan adanya penurunan harga sejumlah sayuran tersebut.
BACA JUGA:Bansos PKH Tahap 2 Rp750.000 Cair Bagi Pemilik ATM KKS Mandiri, Cek Namamu di 431 Lokasi Ini
"Memang benar pasca lebaran harga sejumlah bahan pangan banyak yang turun. Sebelum lebaran ada beberapa komoditi yang harganya mengalami kenaikan.
Tapi, nilainya tidak signifikan dan masih wajar serta terjangkau masyarakat," katanya saat dibincangi, Kamis 27 April 2023.
Brisvo menjelaskan, untuk menstabilkan harga bahan pangan, pihaknya akan terus monitoring harga maupun pasokan di pasar-pasar yang ada di Kabupaten PALI.
"Untuk saat ini pasokan aman. Tapi, supaya harga bahan pangan stabil kita terus pantau di seluruh pasar yang ada," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: