Anggi Menjerit Histeris, Lihat Ular Piton 3,5 Meter di Atas Septictank
Kepala Desa Sukanegara dan petugas Damkar mengevakuasi ular Piton sepanjang 3,5 meter-PALPRES.COM-
LAHAT, PALPRES.COM - Kemunculan ular Piton sepanjang 3,5 meter di kediaman Kepala Desa (Kades) Sukanegara, Kecamatan Kota Lahat, Kabupaten Lahat, menggemparkan warga sekitar.
Kemunculan ular berbahaya ini pertama kali diketahui oleh Anggi, anak kedua kepala desa, ketika dirinya hendak ke kamar mandi, rupanya hewan melata tersebut sedang melingkar diatas septictank.
"Sekitar pukul 04.30 WIB, saat itu anak saya yang kedua mau ke kamar mandi, pas melihat ke atas septic tank, tahu-tahu ular piton sedang melingkar seperti sedang tidur, anak saya langsung menjerit histeris," ucap Kepala Desa (Kades) Sukanegara, Tanseri Gasali, ditemui, Senin 8 Mei 2023.
Sontak saja, seisi rumah dan tetangga pun mendengarkan jeritan dan ketika itu masyarakat pun berhamburan keluar rumah mencari tahu gerangan apa yang terjadi.
BACA JUGA:Bupati Iskandar Ajukan Pengunduran Diri, Begini Penjelasan Ketua DPRD OKI
"Nah, dari situlah saya dan penduduk pun langsung merespon dan melihat adanya hewan melata, sedang diatas septic tank," sebutnya.
Tak lama kemudian, dirinya langsung memberitahukan kejadian ini kepada petugas Dinas Polisi Pamong Praja (Pol-PP) dan Damkar, supaya dievakuasi dan dilepaskan ke habitatnya.
"Tentunya kita khawatir hewan ternak warga nantinya akan menjadi santapan lezat bagi ular Piton ini," tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Pol PP dan Damkar Lahat, Herry Kurniawan SSTP MSi melalui Kepala Bidang (Kabid) Evakuasi, Muhammad Jonliadi SE menyampaikan, setelah menerima laporan dari Kades Sukanegara, bahwa adanya ular Piton di kediamannya, maka anggota langsung gerak cepat menuju ke lokasi.
BACA JUGA:Tradisi Salaman Pengantin di Kecamatan Kikim Selatan Tak Lekang oleh Waktu, Cek Faktanya
"Kita menerima laporan langsung dari Kades Sukanegara, kalau di atas septic tank rumahnya ada seekor ular piton sedang melingkar santai," ulasnya.
Ia menjelaskan, penangkapannya cukup dramatis, karena anggota terlebih dahulu membongkar lantai untuk memberikan ruang sehingga mempermudah proses evakuasi.
"Ular ini cukup besar, sehingga cukup merepotkan petugas saat hendak menangkap dan prosesnya memakan waktu," sebut Muhammad Jonliadi.
Muhammad Jonliadi menerangkan, kini hewan melata tersebut telah dilepas ke habitat aslinya, jauh dari pemukiman penduduk sehingga menghindari banyaknya hewan ternak yang akan menjadi mangsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: