Honda

Korban Kebakaran di Muratara Dapat Bantuan Pemerintah, Simak Bantuan Apa Saja?

Korban Kebakaran di Muratara Dapat Bantuan Pemerintah, Simak Bantuan Apa Saja?

Dinas Sosial dan tim menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran di Kecamatan Rupit-PALPRES.COM-

MURATARA, PALPRES.COM - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) memberikan bantuan kepada korban Kebakaran rumah milik Suardi, 60 tahun dan Deffi, di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Rupit.

Dua korban kebakaran pada peristiwa tersebut, yakni merupakan orang tua dan keluarga dekat Kepala Desa setempat.

"Kami prihatin dengan musibah ini, kedatangan kami kesini untuk memberikan semangat kepada ahli musibah, kami juga ada sedikit bantuan," kata Plt Kepala Dinas Sosial Muratara, Usman, Kamis 1 Juni 2023.

Dikatakannya, meskipun bantuan yang diberikan tidak begitu besar, namun setidaknya bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Daerah terhadap warganya yang ditimpa musibah.

BACA JUGA:Mulai 1 Juni 2023, Beli Pertamax Series dan Dex Series dan Bright Gas Bisa Raih Pajero Sport Dakkar

Adapun bantuan yang diberikan seperti perlengkapan dapur, perlengkapan keluarga, terpal, makanan cepat saji, mie instan, seragam sekolah dan juga selimut.

Ia mengingatkan kepada masyarakat agar senantiasa waspada dan berhati-hati terhadap berbagai ancaman kebakaran, karena musibah yang satu itu bisa terjadi kapan saja dan menimpa siapa saja. 

"Sering kami sampaikan masalah kebakaran ini, karena itu masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap hal ini, jangan sampai kejadian seperti ini terus terjadi," katanya.

Diketahui, api melahap dua rumah warga sekira pukul 02.30 WIB dini hari pada Selasa 30 Mei 2023 lalu.

BACA JUGA:Tanpa KTP, Pinjaman Saldo DANA Rp15 Juta Langsung Cair Dalam Hitungan Menit, Bunganya Rendah Loh!

Kepala Desa Tanjung Beringin, Arias saat dikonfirmasi membenarkan dan memastikan korban merupakan orang tuanya dan keluarga dekat.

"Iya orang tua saya, kebakaran Selasa 30 Mei dan Alhamdulillah korban sudah ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten melalui Dinsos," kata Arias.

Proses evakuasi memakan waktu berjam-jam, karena warga secara bergotong-royong memadamkan api dengan alat seadanya.

"Karena desa kami tidak memiliki alat yang mempuni untuk memadamkan api, warga secara bekerjasama bahu-membahu memadamkan api dengan alat seadanya, sekitar pukul 04.00 WIB api baru bisa dipadamkan, itupun tidak padam seluruhnya dan masih menyisakan kepulan asap hingga pagi hari," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: