Citraland
Honda

Prabowo Kirim Proposal Perdamaian, Rusia Bahagia

Prabowo Kirim Proposal Perdamaian, Rusia Bahagia

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova dan Menhan Prabowo Subianto-Kolase-

JAKARTA, PALPRES.COM - Dalam menindak lanjuti konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo diwakili Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan pertemuan bersama Kementerian Luar Negeri Rusia di Shangri la Hotel, Singapura. 

Dalam pertemuan itu Prabowo membawa Proposal Perdamaian yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antara Kiev dan Moskow yang sudah berjalan 1 tahun lebih.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova sangat bahagia ketika Pemerintah Indonesia berusaha untuk mencoba mendamaikan konflik antara 2 negara tersebut. 

"Kami selalu berterimakasih kepada setiap organisasi, negara maupun orang biasa sekalipun yang berusaha berkontribusi dalam usaha perdamaian ini, " ucap Maria., Kamis 8 Juni 2023.

BACA JUGA:Serangan Gagal, Ukraina Kehilangan 300 Prajurit dalam Satu Malam

Namun menurut laporan dari Kementerian Luar Negeri Rusia, sudah ada lebih dari 20 Proposal Perdamaian yang sudah diusulkan oleh banyak negara mau pun organisasi, namun tak ada yang ditidaklanjuti oleh Kiev.

"Saya disini bicara kenyataannya,  dan hanya usulan resmi saja yang saya sampaikan,  " ucap Maria.

Pihak Rusia sangat berterima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, yang dari awal konflik selalu berusaha berinisiatif untuk membantu dari kemanusiaan ataupun ketahanan pangan. 

Menurut Maria usulan proposal yang diajukan oleh Pemerintahan Indonesia amat mencerminkan perjanjian terdahulu, yaitu perjanjian Minsk yang menurut laporan pihak Rusia telah disabotase oleh pihak Ukraina. 

BACA JUGA:Helikopter yang Ditumpanginya Jatuh, Mendagri Ukraina Tewas

"Kita sekarang membicarakan tentang gencatan senjata, namun Ukraina malah terus menyerang kota Donbass dan menyakiti penduduknya" kata Maria. 

Menurut pihak Rusia, Pemerintah Kiev dari awal memang tidak menghormati perjanjian Minks. 

"Mereka semua sudah termakan rayuan Barat,  mereka melarang semua kegiatan negosiasi dengan pihak kami, dan itu sudah tertanam Didalam rezim mereka,  " tutur Maria 

Maria juga menerangkan, bahwa Pemerintah Kiev akan terus memaksa berperang, tapi juga akan terus berusaha memenangkan setiap pertempuran dengan Rusia di medan laga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: