Honda

KKB Masih Enggan Lepas Pilot Susi Air, Sandera Dibawa ke Tempat Ini

KKB Masih Enggan Lepas Pilot Susi Air, Sandera Dibawa ke Tempat Ini

Pilot Susi Air kewenangan Selandia Baru Philips Mehterns bersama anggota KKB yang menyanderanya.-Dok Palpres-Net

JAKARTA, PALPRES.COM – Sudah 4 bulan lamanya penyanderaan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), terhadap salah saat Pilot Susi Air kewenangan Selandia Baru Philips Mehterns

Damien Kingsbury yang ditunjuk untuk negosiator kini angkat bicara, atas kenapa sangat susah untuk memulangkan Philips.

Menurutnya Philips kini telah di bawa ke tempat persembunyian KKB di daerah Kabupaten Nduga, Minggu 11 Juni 2023.

" KKB hanya menginginkan kemerdekaannya di akui oleh Indonesia,  dan hanya itulah yang dapat menjadi  jalan keluar untuk kita semua, " ucap Damien. 

BACA JUGA:Juni Bahagia Buat Emak-emak! Ada 4 BLT Cair Mulai dari Rp200.000

Pihak Selandia Baru pun angkat bicara, dimana pemerintah akan melakukan banyak cara untuk memulangkan warga negaranya dan akan terus berkerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam hal itu. 

"Kami inginkan negosiasi damai, kami menginginkan resolusi dari masalah ini tanpa ada pertumpahan darah yang sangat tidak kita inginkan," ucap juru bicara Selandia baru.

Pihak tentara nasional Indonesia, kini terus melakukan banyak operasi untuk melakukan penyelamatan dan memburu para kriminal bersenjata dan kelompok sepertinya. 

"Saya sudah dihubungi oleh pihak KKB via video, dimana saya dapat melihat keseharian Philips disana.

BACA JUGA:Terkait Ancaman Pembunuhan Pilot Susi Air Oleh KKB, Panglima TNI Beri Respon Tegas

Ini sudah saya diskusikan ke pihak Kepolisian Selandia Baru untuk mengambil segera jalan keluar, " tutur Damien dalam The Conversation. 

KKB secara rutin menghubungi pihak Selandia baru untuk menekan Pemerintah Indonesia untuk segera mengakui kemerdekaan mereka,  dan pihak Selandia Baru berusaha untuk mengubah permintaan KKB tersebut. 

" Awalnya mereka akan membunuh Philips jika Indonesia tidak mengakui kemerdekaan Papua Barat,  namun kami masih berusaha untuk mengubah permintaan mereka, " tuturnya. 

Kini Selandia baru telah menghentikan seluruh kegiatan warga negaranya di daerah Papua Barat, dan meminta bagi para warga negaranya untuk sementara tidak berkunjung ataupun melakukan liburan di Papua Barat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: