INALILLAHI! Senjata Nuklir Meningkat, Dunia Dalam Bahaya
Ilustrasi -Kolase-
BACA JUGA:Israel Kembali Berulah, Tebar Teror di Lebanon
Dalam laporan Sipri, sebanyak 2000 hulu ledak telah kondisi sedia dari pihak Rusia maupun Amerika, yang berarti setiap pangkalan memiliki bom nuklir.
Adapun catatan terbaru, pihak Amerika maupun Rusia sudah tidak melaporkan lagi transparansi penggunaan hulu ledak nuklir sejak Vladimir Putin meluncurkan Serangan ke Ukraina.
Sedangkan China salah satu negara yang memiliki hulu ledak nuklir terbesar ke 3 di dunia, menambah nuklir dipersenjataan untuk berlomba dengan Amerika dan Rusia.
"China bergabung diperlombaan senjata nuklir ini, beralasan keamanan nasional dan sekedar mempertahankan kedaulatan, dan memperluas persenjataan nuklir secara signifikan, " ucap Hans M Kristensen, salah satu peneliti senjata pemusnah massal sebagaimana dikutip dari The Guardian, 12 Juni 2023.
BACA JUGA: GAWAT! Moskow Bersiap Gunakan Nuklir pada 7 Juli
Eropa yang merupakan salah satu benua yang paling banyak menggunakan nuklir terbesar, dilaporkan menaikkan batasan hulu ledak nuklir yang awalnya hanya 225, menjadi 260 hulu ledak.
Dalam menindak lanjuti perlombaan ini, Amerika Serikat telah berusaha berdialog untuk menurunkan pengguna nuklir di dunia dan meminta Kremlin berdiskusi.
Sementara itu Rusia telah menempatkan nuklir disiaga, dan semakin gancar dalam penggunaan nuklir sejak 24 Febuari.
"Ini sengat berbahaya bagi seluruh umat manusia, periode yang terburuk, kita harus menurunkan perlombaan senjata, " kata Dan Smith, seorang Direktur di Sipri. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: