Citraland
Honda

Ribuan Warga Empat Lawang Terserang ISPA, Dinkes Imbau Lakukan Ini

Ribuan Warga Empat Lawang Terserang ISPA, Dinkes Imbau Lakukan Ini

Dinkes Empat Lawang mengimbau masyarakat berprilaku hidup bersih dan sehat di musim pancaroba-PALPRES.COM-

EMPAT LAWANG, PALPRES.COM - Memasuki musim pancaroba seperti saat ini, beberapa penyakit musiman bisa muncul sewaktu-waktu.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang, dalam kurun waktu 6 bulan terakhir sebanyak 1.059 jiwa masyarakat di Kabupaten Empat Lawang, terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Empat Lawang, Hj Hepy Safriani melalui Kepala Bidang Penyakit Menular P2P, Kiki Nurhayati mengimbau agar masyarakat mengutamakan pola hidup bersih dan sehat.

“Kalau jumlah penyakit musiman seperti ISPA memang selalu ada kasusnya, namun masih belum termasuk KLB dibanding dengan daerah-daerah lainnya," ujar Kiki, Sabtu 17 Juni 2023.

BACA JUGA:Penerima Bansos PKH dan BPNT dapat Cuan Tambahan dari Kelas Prakerja hingga Rp700.000

Tambahnya, penderita juga diobati di rumah sakit dan sembuh, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penyakit serupa masyarakat diimbau untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, mencuci tangan dan minum yang cukup.

Selain ISPA, Kiki juga mengimbau masyarakat harus mewaspadai penyakit demam berdarah, malaria, dan TBC. 

Karena memang peralihan musim dari pancaroba lalu masuk ke musim kemarau, tentu perubahan cuaca juga dapat mempengaruhi imunitas seseorang.

"Jika tidak menjaga pola hidup sehat, maka akan sangat mudah terserang penyakit," katanya.

BACA JUGA:Ini Orangnya, Cek Bagus dan Cek Ayu 2023 Terpilih, Siap Promosikan Kebudayaan Palembang

Adapun jenis penyakit yang mudah terjangkit pada musim pancaroba ini seperti tadi, di antaranya demam berdarah, diare, ISPA dan penyakit lainnya yang mudah menular melalui air, udara, makanan dan sentuhan kulit secara langsung. 

Mengingat pada pancaroba ini biasanya banyak angin, inilah yang mengakibatkan mudah menyebarnya virus penyakit, belum lagi kondisi angin malam yang mudah menyerap cairan tubuh.

“Mengenai pengupayaan PHBS, sebagai contohnya kita berupaya untuk tidak merokok,” katanya.

Kondisi tersebut memang sudah menjadi pengalaman setiap perubahan dari musim panas ke musim hujan atau sebaliknya, dari musim hujan ke musim panas, karena memang kondisi daerah kita beriklim tropis, kemungkinan meningkatnya penyakit tersebut karena kondisi tubuh yang kurang siap dalam menghadapi musim yang datang berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: