Cara Benar Makan Pempek Palembang, Wabup Ponorogo: Sensasinya Berbeda
Wabup Ponorogo menilai jika cara kita benar makan Pempek Palembang akan menghasilkan sensi yang berbeda.-Ilustrasi: Kgs Yahya/palpres.com-
BACA JUGA:WAJIB CEK! Ini Cara Lihat Pengumuman SNBT 2023
Bukti adanya pempek tersebut tertulis di Prasasti Talang Tuwo.
Di dalam prasasti tersebut tertulis pembangunan taman Sriksetra yang berisi beberapa tanaman seperti aren, palem, rumbia atau sagu.
Sagu merupakan salah satu bahan pokok untuk membuat pempek selain ikan.
Namun sebagian lain berasumsi jika pempek merupakan hasil penggabungan kebudayaan pedagang Cina ke Palembang.
BACA JUGA:Wali Band Bakal Meriahkan Pembukaan Festival Sriwijaya XXXI, Ini Jadwal dan Lokasinya
Makanan pempek ini juga diperkuat dengan banyaknya ikan dari Sungai Batang Hari Sembilan.
Dengan sumber daya alam waktu itu, masyarakat membuat olahan sagu dengan ikan untuk menjadi sebuah makanan yang nikmat bernama pempek.
Pendapat lain yang menyebutkan bahwa pempek awalnya dari masyarakat Tionghoa pada abad ke-19.
“Kalau dilihat dari sisi sejarahnya, kemungkinannya sudah ada cikal bakalnya dari zaman sriwijaya karena bahannya sudah ada. Kemudian pada zaman kesultanan semakin berkembang. Berikutnya barulah pempek di produksi untuk di perdagangkan,” akunya.
BACA JUGA:Trending 1 di YouTube Musik, Ini Lirik Lagu ‘Broken Melodies’ Milik NCT Dream
Oleh sebab itulah, alasan kenapa kelesan berubah jadi pempek. Karena yang menjualnya dulu adalah laki-laki Tionghoa bernama apek.
“Dia berdagang menggunakan sepeda dari lorong ke lorong. Ketika pembeli mau beli, memanggilnya dengan pek pek, makanya berubah dari kelesan jadi pempek. Jadi kesimpulannya pempek sudah ada dari masa sriwijaya dengan temuan arkeologi tadi dan terus berkembang dan dimulai dengan nama pempek setelah masa kolonial belanda sekitar tahun 1920,” tambahnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: