Honda

Waw! Rusia Kini Kuasai Pasukan Bayaran Wagner Group

Waw! Rusia Kini Kuasai Pasukan Bayaran Wagner Group

ilustrasi--

MOSKOW, PALPRES.COM - Setelah upaya kudeta terhadap Pemimpin Rusia Vladimir Putin yang gagal dan pimpinan tertingginya diasingkan ke Belarus, kini nasib dari Pasukan Bayaran Wagner Group di ujung tanduk.

Kementerian Pertahanan Rusia dari awal bulan ini telah melakukan imbauan untuk para mantan pasukan bayaran Wagner Group, agar mendatangi surat perjanjian ke Menteri Pertahanan Rusia. 

Dengan hal itu, Rusia telah sepenuhnya memaksa kerajaan global Wagner Group ke dalam cengkramannya untuk sekarang dan seterusnya. 

Dalam laporan jurnal The Wall Street (WSJ) yang dilansir dari Anadolu Agency,  salah satu senior Kementerian Luar Negeri Rusia, telah menghubungi pemerintah Suriah,  agar mendesak tentara Wagner Group yang ada di negara itu pulang ke Rusia. 

BACA JUGA:2 Bansos Non Tunai Resmi Dihapus, Ini Penggantinya

Dalam pernyataan resminya, pemerintah Suriah telah menyampaikan bahwa pasukan Wagner Group segera meninggalkan negara mereka dan mendesak Rusia untuk melakukan sesuatu untuk membuat pasukan bayaran itu yang masih bertahan  untuk mau pulang ke Rusia.

Setelah di Suriah, Kremlin juga meminta para Wagner yang masih ada di Afrika untuk tunduk dan tetap mendengarkan semua instruksi yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia. 

Rusia juga mendesak Presiden Republik Afrika Tengah Faustiin Archange Touadera untuk meminta pasukan Wagner Group agar tetap mendukung Rusia dari Afrika. 

"Kami memenuhi permintaan Moskow, dan kami lihat tak ada perubahan yang terjadi di Moskow.

BACA JUGA:Panik! Israel Tak Bisa Lagi Kuasai Langit Arab

Bila saja Moskow meminta Wagner Group kembali, maka kami akan mengembalikan mereka, " tutur Gouandjika. 

Tidak hanya di Afrika dan Suriah, Rusia juga memastikan Pasukan Wagner Group yang ada di Mali dibawah kendali Rusia.

Hal ini diperkuat, dengan jet Rusia yang berkali-kali lalu lalang di langit Mali. 

Moskow juga menambahkan, bahwa mereka akan membantu Mali dengan persenjataan bila mereka dapat memberikan pengawasan yang lebih kepada Wagner Group di wilayah Mali. 

BACA JUGA:Rusia Tampung 700.000 Anak Korban Perang, Malah Dituduh Deportasi Ilegal

Sebanyak 6000 personel Wagner telah beroperasi di seluruh dunia selama 10 tahun terakhir, dan itu membuat Rusia harus bekerja sangat ekstra agar pengaruhnya atas Wagner tetap terjaga. 

Di sisi lain amerika Serikat telah melakukan penghentian semua kegiatan Wagner di seluruh dunia, hal ini terbukti dengan jatuhnya sanksi kepada salah satu perusahaan emas yang berada di Afrika yang terang-terangan membantu Wagner. 

Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin telah memaafkan semua Pasukan Wagner Group yang terlibat dalam pemberontakan, bila saja para mereka mau mengikuti perintah dari Kementerian Pertahanan Rusia. 

"Hari ini kesempatan emas kalian untuk tetap melayani Rusia, jika kalian menginginkannya maka pintu akan terbuka lebar.   

BACA JUGA:Daftar Harga Motor Yamaha per Juli 2023, Dari Mio M3 Hingga All New NMAX

Kalian dapat bergabung dengan Kementerian Pertahanan Rusia atau lembaga penegak hukum, jika kalian mau, dan jika tidak kalian juga bisa pergi ke Belarus, " tutur Putin dalam pidato kepresidenannya. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: