Honda

Buat Terpanah! 15 Tari Tradisional Jambi yang Masih Lestari Hingga Saat Ini

Buat Terpanah! 15 Tari Tradisional Jambi yang Masih Lestari Hingga Saat Ini

Tari Tradisional Jambi -kolase-

Sesuai dengan namanya, Rentak Kudo berarti menghentak-hentakkan kaki ke tanah, layaknya seekor kuda ketika berlari.

Pada prakteknya, tarian ini akan terlihat pada dua momen, yang pertama adalah saat panen besar, dan yang kedua ketika musim kemarau panjang, untuk memanjatkan do’a kepada Tuhan agar diturunkan hujan.

Masyarakat Kerinci sangat mencintai kesenian tarian ini.

Untuk terus melestarikannya, terkadang mereka juga membawakannya saat pesta pernikahan di daerah tersebut.

BACA JUGA:6 Objek Wisata Alam Terbaik di Jambi, Bisa Tidur di Atas Awan Diselimuti Udara Sejuk

3. Tari Sekato

Tari Tradisional Jambi berikutnya bernama Sekato (seiya/sekata).

Makna dari tarian ini adalah barisan pemuda-pemudi yang sedang menjalin kasih Asmara.

Saat pertunjukkan, tarian ini dibawakan oleh 8 orang perempuan dan laki-laki secara berpasang-pasangan, serta dilengkapi dengan properti kipas yang dideskripsikan sebagai bahan pelindung.

BACA JUGA:3 Daerah Paling Dingin di Provinsi Jambi, Sebutan Sekepal Tanah Dari Surga Serasa di Kutub

4. Tari Dana Sarah

Dana Sarah adalah nama sebuah tarian yang berasal dari daerah Pelayangan, Jambi.

Asal usul dan pencipta dari tarian ini pun tidak diketahui secara jelas, kemudian di tahun 1984 Abdul Aziz menata ulang kembali.

Namun yang pasti, makna dari Tari Dana Sarah ini digunakan sebagai media penyebaran agama Islam, dan dakwah ke berbagai daerah pada masa lalu, dengan dimainkan oleh pria dan wanita.

BACA JUGA:Elok Nian, 12 Tarian Adat Tradisional Jambi ini Mampu Buat Kamu Terpukau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: