Citraland
Honda

Unik, Jembatan Penghubung di OKI Memiliki Atap, Sudah Ada Sejak 1957

Unik, Jembatan Penghubung di OKI Memiliki Atap, Sudah Ada Sejak 1957

Jembatan Penghubung Desa Seriguna-Penyandingan yang memiliki atap-PALPRES.COM-

KAYUAGUNG, PALPRES.COM - Jembatan penghubung antara Desa Seriguna - Penyandingan Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki keunikan jika dibandingkan dengan jembatan-jembatan lain pada umumnya.

Keunikan pada Jembatan Penghubung Desa Seriguna - Penyandingan ini adalah pada bagian atapnya, dimana jembatan yang terlihat cukup kokoh ini rupanya telah ada sejak tahun 1957.

Hingga saat ini Jembatan Penghubung Desa Seriguna - Penyandingan ini masih tetap dipergunakan, meski hanya untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda motor, karena kendaraan beroda empat atau mobil tidak diperkenankan melintas.

Diketahui, jembatan ini dibangun tahun 1957 oleh KH M Nour bersama masyarakat Desa Seriguna dan masyarakat Desa Penyandingan.

BACA JUGA:6 Negara Ini Ternyata Punya Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Sejak dibangun pertama kali, jembatan ini semuanya menggunakan Kayu dengan kualitas yang bagus, oleh sebab itu hingga kini jembatan tersebut masih kokoh dan tetap difungsikan.

Walaupun sudah berdiri lebih dari 60 tahun, namun kualitas Kayu Unglen, Tembesu dan jenis lainnya yang digunakan masih terlihat awet, baik dari tiang maupun lantai kayunya.

Jembatan penghubung ini dibangun untuk aktifitas masyarakat di kedua desa, yang kesehariannya beraktifitas menuju kebun dan persawahan.

Pasalnya, lokasi kebun dan persawahan warga berada di desa tetangga, sehingga untuk ke lokasi itu harus menempuh perjalanan melalui akses jembatan penghubung tersebut.

BACA JUGA:Jembatan Tertua di Muba Tetap Berdiri Kokoh hingga Kini, Coba Tebak Umurnya?

Menurut informasi yang diperoleh, pada tahun 2016 lalu, jembatan penghubung ini dilakukan perehaban dengan dana swadaya masyarakat.

Selain itu, bagi perantau asal desa-desa tersebut juga kerap memberikan sumbangan yang tidak sedikit, sehingga perehaban jembatan bisa dilakukan.

Nah, setelah dilakukan perehaban tersebut, kendaraan roda empat tidak diperkenankan lagi untuk melintas di jembatan ini.

Hal ini dikarenakan masyarakat khawatir kendaraan tersebut bisa merusak ataupun membuat kondisi jembatan tidak kokoh lagi. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: