RDPS
Honda

Ampera Minggir Dulu, Ini Jembatan Tertua di Palembang, Usianya Tua Banget

Ampera Minggir Dulu, Ini Jembatan Tertua di Palembang, Usianya Tua Banget

Jembatan Ogan merupakan salah satu jembatan tertua di Palembang yang usainya sudah tua.-Maps/Like Erlie-

BACA JUGA:Ini Dia Kampus Tertua dan Masih Berdiri di Kota Palembang, Ulas Sejarah Universitas Sjakhyakirti

Mulai dari perang lima hari lima malam hingga pertempuran Belanda dengan Jepang.

Bahkan, jembatan ini pun jembatan terbesar di Sumsel sebelum dibangunnya jembatan Ampera pada tahun 1965 lalu.

Memang Kota Palembang dikenal kota tertua di Indonesia. Hal itu tertulis pada sebuah Prasasti Kedukan Bukit.

Disebutkan dalam prasasti tersebut Kota Palembang didirikan pada 16 juni 682 Masehi pada masa kerajsaan Sriwijaya.

BACA JUGA:Kampus Terbaik di Sumsel versi Webometrics Tahun 2023 Ternyata Ada di Palembang, Mungkinkah Kampus Kamu?

Kota Palembang pun dulunya mendapat julukan Venesia dari Timur.

Jembatan Unik di Ogan Komering Ilir Sumsel Miliki Atap

Jembatan penghubung antara Desa Seriguna - Penyandingan Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki keunikan jika dibandingkan dengan jembatan-jembatan lain pada umumnya.

Keunikan pada Jembatan Penghubung Desa Seriguna - Penyandingan ini adalah pada bagian atapnya, dimana jembatan yang terlihat cukup kokoh ini rupanya telah ada sejak tahun 1957.

Hingga saat ini Jembatan Penghubung Desa Seriguna - Penyandingan ini masih tetap dipergunakan, meski hanya untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda motor, karena kendaraan beroda empat atau mobil tidak diperkenankan melintas.

Diketahui, jembatan ini dibangun tahun 1957 oleh KH M Nour bersama masyarakat Desa Seriguna dan masyarakat Desa Penyandingan.

Sejak dibangun pertama kali, jembatan ini semuanya menggunakan Kayu dengan kualitas yang bagus, oleh sebab itu hingga kini jembatan tersebut masih kokoh dan tetap difungsikan.

Walaupun sudah berdiri lebih dari 60 tahun, namun kualitas Kayu Unglen, Tembesu dan jenis lainnya yang digunakan masih terlihat awet, baik dari tiang maupun lantai kayunya.

Jembatan penghubung ini dibangun untuk aktifitas masyarakat di kedua desa, yang kesehariannya beraktifitas menuju kebun dan persawahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: