Honda

Kisah Ali Zainul Abidin bin Husain, Cucu Sahabat Nabi dan Amalan Rahasianya

Kisah Ali Zainul Abidin bin Husain, Cucu Sahabat Nabi dan Amalan Rahasianya

Kisah Ali Zainul Abidin bin Husain, Cucu Sahabat Nabi dan Amalan Rahasianya-sumber foto: monitor_day-

PALEMBANG, PALPRES.COM —Kisah cucu sahabat nabi Ali Zainul Abidin bin Husain ini bisa menjadi pelajaran bagi umat muslim di dunia.

Dari kisah Ali Zainul Abidin ini menggambarkan bahwa amal bisa meringankan hisab setiap hambanya apalagi amal tersebut dilakukan secara rahasia.

Ali Zainul bin Husain ini diketahui merupakan cucu Ali bin Abi Thalib yang terkenal dengan nama 'Ali As Sajjad' (Ali yang suka bersujud).

Dia adalah ulama luar biasa yang dijuluki oleh Az Zuhri yang menjadi tokoh satu zaman dengannya,

BACA JUGA:7 Jurusan Kuliah Untuk Anak IPA Tersedia di PTN Terbaik Indonesia Versi QS WUR 2024, Apa saja?

“Aku tidak pernah melihat seorang laki-laki dari Quraisy yang lebih baik dari Zainul Abidin di zamannya.”

Perlu kamu ketahui bahwa ada satu cerita yang sangat menarik dari beliau untuk kita renungkan kali ini. Sebuah kisah yang dapat menjadi teladan.

Ternyata, Zainul Abidin memiliki amalan rahasia yang baru ketahuan oleh orang-orang di sekitarnya saat beliau wafat.

Apa amal rahasia yang dimilikinya itu?

BACA JUGA:Jurusan Kuliah PTN QS WUR 2024 Ini Alumninya Ditunggu Kemenparekraf, Minat?

Jadi, ceritanya Ali Zainul Abidin memiliki kebiasaan memikul karung tepung untuk dibagikan kepada keluarga janda dan faqir yang tinggal dekat dengannya.

Hal menariknya adalah beliau lebih suka melakukan ini secara pribadi tanpa meminta bantuan dari asisten atau murid-muridnya.

Zainal Abidin benar-benar melakukan semua itu dengan tangannya sendiri yang menjadi bentuk kesungguhan dan kesederhanaannya.

Tidak ada yang mengetahui hal ini, bahkan para penerima karung tepung.

BACA JUGA:Wong Kito Ganjar Gelar Pelatihan Membuat Wajik Bersama Warga Muba

Mereka tak pernah menyangka bahwa pemberiannya berasal dari Zainul Abidin yang melakukannya dengan sangat rahasia dan tidak pernah memperlihatkan wajahnya.

Pada hari wafatnya Zainul Abidin rahimahullah, seluruh warga Madinah merasa berduka.

Orang-orang datang untuk memberikan bertakziah, sementara keluarganya sibuk memandikan jenazah Zainul.

Namun ketika mereka sedang memandikannya, nampaklah ada jejak hitam yang membentang di punggung Zainul Abidin.

BACA JUGA:FAVORIT KOLEKTOR! Sekeping Koin Kuno Rp50 Cendrawasih Bisa Ditukar Honda PCX Terbaru

Orang-orang menyadari bahwa tanda hitam yang membentang di punggung Zainul Abidin tidak akan terjadi begitu saja kecuali dia sering kali memikul beban yang berat. Ini tidak hanya terjadi sekali atau dua kali, tapi berkali-kali.

Akibat dari tanda bekas ini, mereka kemudian menyimpulkan bahwa Zainul Abidin sering kali membawa sesuatu yang berat di punggungnya, tapi pertanyaannya adalah apa sebenarnya beban tersebut?

Tidak lama setelahnya, pertanyaan tersebut mendapatkan jawabannya dengan sendirinya.

Keluarga janda, yatim, dan para faqir yang tinggal di sekitar Madinah menyadari bahwa orang tak dikenal yang biasanya mengantarkan karung tepung untuk mereka sekarang tidak lagi melakukannya.

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, 2 KPM di Wilayah Ini Sudah Terima Bansos PKH Tahap 3 Rp600.000 via Bank BRI

Tidak hanya beberapa keluarga saja, bahkan ratusan rumah tangga merasa kehilangan bantuan dari seseorang tersebut.

Pada hari itu setelah mengetahui, mereka terharu dan ikut merasakan kehilangan sosok Zainul Abidin.

Mereka tak pernah menyangka bahwa yang melakukan amalan yang mulia itu adalah seorang tokoh besar dengan memilih melakukan amalannya secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang lain bahkan keluarganya.

Zainul Abidin rahimahullah, sehingga membuat Imam Malik berkata tentangnya,

BACA JUGA:Timnas Indonesia U-24 Bermaterikan Gabungan 4 Generasi di Asian Games 2022

“Dia digelari dengan sebutan Zainul Abidin (perhiasan bagi para hamba) karena ibadah dan amalannya yang begitu banyak.”

Dari cerita ini kita jadi dapat memahami bahwa berbuat baik kepada orang lain merupakan salah satu cara untuk dikenang oleh mereka. Selain itu, bersedekah juga tak membuat seseorang menjadi rendah.

Setiap orang berhak berbagi kepada yang membutuhkan meski dari golongan orang-orang besar.

Dengan cerita ini juga kita jadi belajar bahwa beramal baik tak melulu harus diketahui siapa pun agar tak memicu datangnya hal-hal yang kurang baik.*

BACA JUGA:Lirik Lagu Rizky Febian - Ghosting 'Sempat terbawa akan rayuanmu hingga ku terjatuh'

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: