Mengenal Bakar Batu di Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi, Tradisi Unik untuk Memasak Makanan
Tradisi Bakar Batu di Papua.-Istimewa/Net-
BACA JUGA:AMAZING! Ada Kota Modern Mirip Amerika di Tengah Hutan Belantara Papua, Gak Ada Tiang Listriknya
Untuk daging babi biasanya masyarakat melakukan perburuan di Hutan.
Menurut tradisi jika hewan buruan yang dipanah langsung mati maka acara bakar batu akan berlangsung lancar.
Namun jika hewan buruan tidak langsung mati, maka akan ada kendala saat acara berlangsung.
Selesai diburu, beberapa masyarakat menerima hewan tersebut dan sebagian masyarakat lainnya menari dan menata batu yang disiapkan menjadi bara.
BACA JUGA:Batu Akik Asal Papua Ini Mantap! Konon Bawa Rezeki dan Bisa Tangkal Kesialan
Batu yang digunakan haruslah batu keras seperti batu sungai, sehingga tidak mudah hancur.
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membakar batu adalah sekitar dua hingga empat jam.
Selanjutnya batu panas yang sudah dibakar tersebut dimasukkan ke dalam beberapa lubang yang sudah disiapkan. Batu panas dipindahkan ke lubang menggunakan jepitan yang terbuat dari batang kayu.
Lubang dibuat sedalam 50 cm dengan lebar mencapai 3-4 meter batu-batu panas dimasukkan dengan diikuti semua bahan makanan lain seperti sayuran, ubi dan juga daging hingga semua lubang terisi penuh.
Pada bagian atas batu panas kembali diletakkan agar semua bahan makanan matang secara merata.
Bakar batu dipercaya menjadi tradisi tertua di Papua, tradisi ini sudah berlangsung sejak lama bahkan dari ratusan tahun lalu.
Hingga saat ini bakar batu menjadi acara yang paling dinanti warga suku-suku pedalaman Papua, karena itu para warga rela meninggalkan kegiatan berladang demi mengikuti acara ini.
Bahkan mereka bersedia mengeluarkan uang sumbangan dalam jumlah yang besar untuk membiayai pesta bakar batu pesta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: