Yuk Mari Icip-icip Durian Lubuklinggau, Rasa Manisnya Bikin Ketagihan
Reporter:
Fran Kurniawan|
Editor:
Fran Kurniawan|
Sabtu 29-07-2023,17:13 WIB
Buah durian asal Kota Lubuklinggau rasanya manis--
LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Satu bulan belakangan warga Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan disuguhi buah durian yang dijual pedagang di dekat Lapas kelas II A dan Masjid Agung Assalam.
Menurut penuturan sejumlah pedagang, buah durian berasal dari wilayah Ulak Lebar, persisnya dari kebun milik warga di kaki Bukit Sulap, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau.
Meski jumlah buah durian yang di panen dari kebun warga tidak sebanyak seperti pada bulan Januari sampai Maret, tapi sensasi rasa manis legit buah durian penghujung tidak ada perbedaan dengan buah durian pada musim sebelumnya.
Sebagai informasi, durian merupakan nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, nama durian diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri, tumbuhan durian bukanlah spesies tinggal, tapi sekelompok tumbuhan dari Genus Durio, tapi yang dimaksud dengan durian biasanya adalah Durio Zibethinus, yaitu jenis durian yang dapat dimakan.
Dika, 35 tahun, salah satu penjual buah Durian di Jalan Depati Djati, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menuturkan, buah durian penghujung musim maksudnya tidak semua pohon durian berbuah, tapi hanya di lokasi tertentu saja di wilayah Kota Lubuklinggau.
"Durian ini buah penghujung dari wilayah Ulak Lebar, persisnya di sekitaran Kaki Bukit Sulap, tapi ada juga durian dari wilayah Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, nah kalau di lokasi lain tidak pohon durian tidak ada yang berbuah," ungkapnya.
Dia mengaku sudah menjual buah durian dari kaki Bukit Sulap sekitar 2 Minggu belakangan, yang dibelinya langsung dari petani durian.
"Untuk harganya tergantung dari besar kecil durian, kalau yang besar Rp.35.000 perbuah, ukuran sedang Rp.25.000 perbuah dan ukuran kecil Rp.15.000 perbuah," jelasnya.
Andika menegaskan, perbedaan utama buah durian dari Kota Lubuklinggau dengan durian lainnya terdapat pada rasanya, bagaimana pun bentuk dan ukurannya buah durian asal Bumi Sebiduk Semare selalu manis.
"Mau besar atau kecil ukurannya, mau kuning atau tidak warna buahnya tetap saja durian asal Lubuklinggau manis legit, kalau anda tidak percaya silahkan coba saja," kata Dika seraya membuka satu buah durian.
Dia memprediksi musim buah durian penghujung di Kota Lubuklinggau tidak akan lama, karena memang tidak seluruh pohon durian berbuah.
"Ya paling sekitar satu bulan kedepan buah durian penghujung sudah habis, sekarang saja saya sudah mulai susah mendapatkan buah durian dari petani untuk dijual kembali," katanya.
Sementara itu, Dwi, 37 tahun, warga Jalan Depati Djati, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau mengatakan, sengaja membeli buah durian untuk dibawa pulang ke rumahnya.
"Saya kesini untuk beli 3 buah durian, karena memang buah durian di Lubuklinggau rasanya sangat manis," katanya. (frs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: