Green Rebel dan Airasia Hadirkan Sajian Sehat Nabati Khas 3 Negara dalam Rute Penerbangan Regional
(Dari kiri ke kanan) Pak Nasser ‘Plant-Based Nasi Lemak, Rendang with Coconut Rice dan Plant-based Nasi Rendang dalam rute penerbangan regional AirAsia--
Sisig, hidangan Filipina yang biasanya mengandung daging cincang, bawang bombay, dan hati ayam, sudah diganti menggunakan Plant Mince Green Rebel yang dibumbui dengan kalamansi, bawang bombay, dan cabai, disajikan dengan nasi putih dan mayones. Sementara, hidangan klasik Indonesia, hadir dalam dua varian, yakni Rendang with Coconut Rice, menggunakan bumbu terlaris Green Rebel, dan Nasi Rendang menyajikan Green Rebel Beefless Rendang yang disajikan dengan nasi putih, daun singkong dan sambal ijo.
BACA JUGA:Sambut Tahun Baru Imlek 2023, Temukan 5 Rahasia Hoki ala airasia Super App
Green Rebel menyadari pentingnya pengalaman kuliner daging pada hidangan khas Asia Tenggara agar cita rasanya tetap otentik.
Guna menyamakan rasa dan tekstur daging, Green Rebel mengembangkan teknologi makanan agar produk yang dihasilkan tetap cocok digunakan dalam masakan Asia.
Teknologi Rebel Texturization membantu menciptakan daging utuh dengan tekstur berserat layaknya daging asli, sementara Rebel Emulsion menciptakan formulasi eksklusif dari minyak kelapa, air, dan bumbu nabati alami yang berfungsi sebagai pengganti lemak hewani untuk menghasilkan rasa, aroma, dan juiciness yang menyerupai protein hewani.
Hasilnya, daging Green Rebel mampu menyerap rasa dan marinasi secara mendalam, dan juga stabil di suhu panas, sehingga cocok untuk metode kuliner Asia seperti merebus, mengukus, merebus, hotpot, membakar, memanggang, bahkan menggoreng.
BACA JUGA:Menikmati Kuliner Palembang yang Menggoyang Lidah, Ini 3 Rekomendasi Wajib Dicoba
Semua produk Green Rebel adalah halal, terbuat dari 100% bahan nabati alami, dan bebas dari tambahan seperti MSG, pengawet, dan olahan gula.
Kedelai non-transgenik dan jamur shiitake menjadi bahan dasar protein nabati Green Rebel. Penggunaan rempah-rempah dan bumbu- bumbu Asia seperti serai, lengkuas, kunyit, ketumbar, asam jawa, dan cabai tidak hanya memberikan rasa, tetapi juga umami yang akrab dengan lidah Asia.
Kedua founder Green Rebel, Helga Angelina dan Chef Max Mandias, sudah lama menjadi praktisi pola makan nabati & sehat sebelum memulai Green Rebel, yang berkomitmen untuk membuat daging nabati yang lezat, terjangkau, dan mudah didapatkan, sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Selain itu, Green Rebel juga telah melakukan LCA (Life Cycle Assessment) independen pada produk mereka.
BACA JUGA:Auto Kenyang! Inilah 4 Kota yang Paling Banyak Pilihan Kuliner di Indonesia, No 1 Bukan Yogyakarta
“Kami menemukan meatless beef kami memiliki 91% potensi pemanasan global yang lebih rendah ketimbang daging sapi lokal, demikian pula meatless chicken kami yang memiliki 84% potensi pemanasan global yang lebih rendah ketimbang ayam lokal,” ujar Helga.
Penelitian tersebut telah membuktikan bahwa terdapat penghematan emisi karbon sebesar 90%, penggunaan air sebesar 72%, penggunaan lahan sebesar 90%, dan penggunaan energi secara keseluruhan sebesar 81% untuk memproduksi daging nabati Green Rebel dibandingkan dengan daging hewani local.
Grup AirAsia telah menyelaraskan diri dengan kebijakan 1,5 derajat Celcius yang tertulis pada Perjanjian Paris untuk memastikan bahwa Grup AirAsia meminimalkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2050, meliputi langkah pengurangan 221 ton emisi CO₂ per pesawat per tahun melalui solusi Flight Operations, yang diimplementasikan pada tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: