Citraland
Honda

Ini Prinsip Abdurrahman Bin Auf Dalam Berdagang yang Patut Dicontoh Umat Islam

Ini Prinsip Abdurrahman Bin Auf Dalam Berdagang yang Patut Dicontoh Umat Islam

Kisah Sahabat Abdurahman Bin Auf dalam berdagang--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Mencari nafkah dengan cara berdagang merupakan salah satu pekerjaan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW bagi Umat Islam.

Dimana cara berdagang Rasullullah SAW menjadi tauladan bagi para sahabat Abdurrahman bin Auf.

Abdurrahman adalah sahabat yang jago berdagang, dan inilah faktor penyebab dia sangat pintar dalam meniagakan barang dagangannya? yuk disimak kisahnya seperti dilansir dari laman media online.

Setiba hijrah di Makkah, Rasulullah SAW saat itu mempersaudarakan antara kaum Anshar dan Muhajir. Termasuk juga Abdurrahman bin Auf yang dipersaudarakan dengan Saad bin Rabi.

BACA JUGA:Ingin Hidupmu Bahagia? Ikuti 4 Cara Sederhana Ini Ya

Setelah dipersaudarakan, Saad menawarkan kepada Abdurahman separuh hartanya dan satu perempuan dari dua istri yang dimilikinya, tapi Abdurrahman bin Auf menolaknya secara halus, dan berkata, "Semoga Allah SWT memberkahi dirimu, keluargamu dan hartamu. Tunjukkan saja di mana pasar kalian?"

Setelah ditunjukkan, Abdurrahman berangkat ke pasar itu, dia membeli sesuatu, lalu dijual kembali, hingga akhirnya mendapat keuntungan.

Abdurrahman bin Auf berbisnis pada dasarnya juga bukan untuk dirinya, melainkan untuk umat Muslim yang memiliki hak terhadap harta tersebut, ini sesuai sabda Rasulullah SAW:

"Aku melihat Abdurrahman masuk surga dengan merangkak." Mengetahui hal itu, Abdurrahman bin Auf tampak tidak senang masuk surga dengan merangkak. Kemudian Abdurrahman mengeluarkan hartanya di jalan kebaikan dan melipatgandakannya berkali-kali lipat.

BACA JUGA:Perasaan Bisa Membawamu ke Surga, Bagaimana Bisa? Ini Penjelasaan Ustad Hanan Attaki

Dia menjual tanahnya seharga 40 ribu dinar lalu dibagikan kepada seluruh keluarganya dari Bani Zahra, kalangan ibu-ibu Muslim, dan orang-orang Muslim yang miskin.

Abdurrahman juga memberikan 500 kuda untuk tentara Islam dan pada waktu lain menyerahkan 1.500 unta.

Menjelang wafat, Abdurrahman bin Auf menangis tersedu-sedu, dan saat ditanya mengapa menangis, dia berkata:

Mus'ab bin Umair lebih baik dariku, dia wafat pada masa Rasulullah dan tidak memiliki apa-apa untuk dimakamkan.

BACA JUGA:Kemendagri Nilai Pemkot Lubuklinggau Terbaik Dalam EPPD 2022, Ini Penghargaan yang Diberikan

Hamzah bin Abdul Muthalib lebih dariku, (karena) tidak ditemukan kain kafan untuknya. Dan aku takut termasuk di antara orang-orang yang dipercepat menerima kebaikan dalam kehidupan duniawi, aku takut mempertahankan sahabat-sahabat dengan banyaknya hartaku."

Setelah wafat, Abdurrahman pun masih mewariskan kekayaan sebesar 50 ribu dinar yang dalam wasiatnya berpesan agar digunakan di jalan Allah SWT.

Utsman bin Affan juga termasuk dalam wasiat itu, sehingga ia menerima sebagian harta peninggalan Abdurrahman bin Auf. (frs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: