Citraland
Honda

Masih Langka di Indonesia, 2 Kampus QS WUR 2024 dengan Jurusan Teknik Nuklir, Berapa Baiaya Kuliah?

Masih Langka di Indonesia, 2 Kampus QS WUR 2024 dengan Jurusan Teknik Nuklir, Berapa Baiaya Kuliah?

Masih Langka di Indonesia, 2 Kampus QS WUR 2024 dengan Jurusan Teknik Nuklir, Berapa Baiaya Kuliah?--Sumber: Freepik

PALEMBANG, PALPRES.COM — Meskipun masih terbilang langka, ternyata Jurusan Teknik Nuklir maupun sejenisnya telah tersedia di 2 kampus terbaik Indonesia versi QS WUR 2024, lho!

Jurusan Teknik Nuklir merupakan program studi yang berfokus pada pembelajaran mengenai inti atom dengan memakai prinsip-prinsip Fisika Nuklir dan interaksi dasar antara radiasi dan material.

Materi yang dipelajari dalam bidang teknik ini mencakup merancang, mengembangkan, menguji, mengoperasikan.

Serta merawat sistem dan bagian dari fisika nuklir, seperti reaktor nuklir, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), dan peralatan nuklir.

BACA JUGA:15 Perguruan Tinggi Terbaik di Dunia Versi QS WUR 2024, Ada 1 Kampus di Benua Asia, Coba Tebak Kampus Mana?

Penerapan Teknik Nuklir juga digunakan dalam bidang medis, seperti pengobatan radioterapi dan diagnosis radiologi.

Dalam program studi ini, terdapat 2 fokus peminatan, yaitu Kajian Teknologi Reaktor Nuklir serta Teknologi Proses Reaktor.

Namun, di Indonesia sendiri, ilmu nuklir digunakan sebagai alat penghasil energi.

Jika kamu berminat memahami lebih dalam tentang nuklir, kamu dapat memilih program studi ini, apalagi kalau kamu memiliki minat besar dalam sains pasti akan sangat cocok untuk kamu.

BACA JUGA:5 Kampus TOP QS WUR 2024 dengan Fakultas Kedokteran Tertua di Indonesia, Ada Kampus Idamanmu?

Ada berbagai prospek karir yang menjanjikan untuk lulusan teknik nuklir, diantaranya:

- Bekerja di perusahaan pertambangan dan perminyakan

- Bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang energi seperti Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Pertamina, PLN, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Kementerian ESDM, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan sebagainya.

- Bekerja pada bidang kedokteran, sebagai peneliti, dan pengajar juga bisa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: