Honda

Belajar Ilmu Tabayyun dari Cerita Abu Nawas dan Khalifah Harun Al-Rasyid, yuk Dibaca!

Belajar Ilmu Tabayyun dari Cerita Abu Nawas dan Khalifah Harun Al-Rasyid, yuk Dibaca!

Belajar ilmu tabayyun dari cerita Abu Nawas dan Khalifah Harun Al-Rasyid--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Sahabat kaum muslimin yang Dirahmati Allah SWT, pada konten berita kali ini kita mengangkat cerita inspiratif dari Abu Nawas dan Khalifah Harun Al-Rasyid, tentang betapa pentingnya kita melakukan Tabayyun (klarifikasi) terhadap suatu kabar atau informasi untuk mengetahui fakta sebenarnya.

Cerita dibawah ini mengajarkan kepada kita semua bahwa jangan pernah percaya begitu saja, sampai diketahui kebenaran sebuah informasi, sehingga kita tidak termasuk pada golongan orang-orang termakan cerita fitnah atau bahkan menjadi penyebar fitnah, Nauzubillah. 

Dilansir dari plat form median online, cerita ini bermula ketika Khalifah Harun Al-Rasyid marah besar terhadap Abu Nawas yang tidak lain sahabat karibnya.

Khalifah Harun Al-Rasyid marah dan ingin menghukum Abu Nawas karena mendapat kabar bahwa sahabat karibnya tersebut sudah membuat fatwa tidak mau rukuk dan sujud dalam shalat, dan Abu Nawas sudah mengatakan bahwa Khalifah Harun Al-Rasyid suka memfitnah.

BACA JUGA:Yamaha NMAX Terbaru Bikin Ngiler, Desainnya Versi Transformers, Hanya Rp31 Jutaan     

Sebagai manusia biasa yang memiliki emosi, Khalifah Harun Al-Rasyid pun terpancing emosi menerima kabar tersebut dan memerintahkan supaya Abu Nawas segera ditangkap dan layak dihukum pancung karena melanggar syariat Islam dan menyebar berita bohong.

Namun untungnya ada seorang pembantunya yang memberikan saran supaya Khalifah Harun Al-Rasyid untuk melakukan tabayyun terlebih dahulu kepada Abu Nawas. 

Apa benar kamu berpendapat tidak perlu rukuk dan sujud dalam shalat, hai Abu Nawas?” Tanya Khalifah

“Benar, saudaraku,” jawab Abu Nawas dengan tenang.

BACA JUGA:Apa Hukum Kredit Mobil di Bank Syariah? Simak Penjelasan Ustad Abdul Somad

Khalifah bertanya lagi dengan nada tinggi, “Apa benar kamu mengatakan kepada masyarakat bahwa aku seorang Khalifah yang suka memfitnah?” Abu Nawas kemabali menjawab, “Benar, saudaraku”.

Khalifah kembali berteriak menggelegar, “Kamu pantas dihukum mati, kamu telah melanggar syariat Islam dan menyebar fitnah tentang khalifah,”

Abu Nawas pun tersenyum sambil berkata. ”Saudaraku, memang aku tidak menolak bahwa aku telah mengeluarkan dua pendapat tadi, tapi sepertinya kabar yang sampai padamu tidak lengkap, kata-kataku dipelintir, seolah-olah aku berkata salah”.

Kemudian Khalifah berkata, “Maksudmu apa? Jangan membela diri, tadi kamu telah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: