Honda

KISAH SAHABAT NABI: Saat Rasulullah Menegur Keras Utsman bin Mazh’un, Kenapa?

KISAH SAHABAT NABI: Saat Rasulullah Menegur Keras Utsman bin Mazh’un, Kenapa?

Ilustrasi -Net-

JAKARTA, PALPRES.COM - Sahabat Nabi Muhammad SAW merupakan barisan orang-orang yang siap kapanpun untuk berjuang demi Agama Islam.

Namun sebagai manusia biasa, mereka mempunyai sifat dan karakter yang berbeda-beda, ada yang emosional, penyabar, dan ada juga ada yang berlebihan dalam mengartikan pengabdian kepada agama. 

Untuk yang bersikap berlebihan ini, sampai-sampai sahabat nabi tersebut ditegur Nabi Muhammad SAW

Siapa dia? 

BACA JUGA:4 PTN dengan Biaya Jurusan Kedokteran Paling Murah di Indonesia, Kuliah Dokter Gak Harus Mahal, Minat?

Mengapa harus ditegur Nabi? 

Begini kisahnya. 

Seperti dikutip islam.nu.or.id, nama sahabat nabi tersebut adalah  Utsman bin Mazh’un. 

Nama lengkapnya adalah Utsman bin Mazh’un bin Hubaib bin Wahab bin Hudzafah bin Jumah bin Amr bin Husyaish bin Ka’ab Al-Jumahi.

BACA JUGA:Status Tersalur ke Rekening, 2 Bansos Cair Mulai Minggu Ini, Cek Daftar Penerima Disini!

Ad-Dzahabi dalam kitabnya menyebut Utsman bin Mazh’un merupakan salah satu pimpinan Muhajirin. 

Dia bagian dari wali Allah SWT, dan termasuk orang yang beruntung, karena disholatkan oleh Nabi SAW ketika wafat.

Utsman bin Mazh’un sangat tekun dalam beribadah kepada Allah SWT, dan ia selalu berada di barisan paling depan dalam membela Rasulullah SAW

Akan tetapi dia dianggap terlalu berlebihan dalam beribadah. 

BACA JUGA:Tersimpan Misteri, Penemuan Pedang Naga Puspa yang Tertancap Dalam Goa Peninggalan Jepang

Pasalnya, dengan  alasan ingin lebih fokus beribadah, ia meminta izin kepada Nabi Muhammad SAW untuk menceraikan istrinya. 

Dalam kitab  Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, tulisan Al-Qurtubi, disebutkan bahwa bila diizinkan Rasulullah SAW untuk bercerai, Utsman bin Mazh’un bertekad menjadi rahib (tidak menikah), mengosongkan diriku, dan mengharamkan daging. 

Ia berniat untuk tidak tidur di malam hari dengan tujuan beribadah, dan tidak makan di siang hari alias berpuasa selamanya. 

Rasulullah SAW terkejut dengan dengan niat sahabatnya itu. 

BACA JUGA:Alhamdulillah, Saldo DANA Gratis Rp200.000 Langsung Cair dari Aplikasi Penghasil Uang Tercepat 2023

Beliau mengambil sikap tidak mengizinkan hal itu dilakukan, bahkan beliau menegur Utsman bin Mazh’un dengan langkah yang akan dilakukannya  itu. 

Rasulullah SAW menjelaskan perbuatan yang akan dilakukan Utsman bin Mazh’un tersebut bukan bagian dari sunnahnya, dan bukan bagian dari Islam.

Lebih lanjut Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa menikah termasuk sunnahnya, tidak ada ke-rahiban (dengan tidak menikah) di dalam Islam. 

Dijelaskannya bahwa ke-rahiban di dalam umat  Islam adalah berjihad di jalan Allah, dan pengosongan umat dengan berpuasa. 

BACA JUGA:Kisah Zainab binti Khuzaimah, Istri Rasulullah yang Dijuluki Ummul Masakiin

Nabi juga menegaskan agar umat Islm jangan mengharamkan hal-hal baik, yang telah Allah SWT halalkan untuk umat Islam. 

Nabi Muhammad SAW juga menyebutkan bahwa antara sunnah yang digariskannya adalah tidur, bangun, berbuka dan berpuasa. 

Barangsiapa yang tidak menyukai sunnah tersebut, Nabi Muhammad SAW menegaskan tidak termasuk bagian kaumnya. 

Ini merupakan sikap tegas dan keras dari Nabi Muhammad SAW, karena beliau tidak menginginkan umatnya melakukan segala sesuatu dengan berlebihan termasuk dalam hal beribadah. 

BACA JUGA:Masih Dibuka, Beasiswa BCA untuk Siswa SMA/SMK, Uang Saku dan Laptop Disiapkan, Begini Cara Daftarnya

Sebab segala sesuatu yang berlebihan tidak mendatangkan kebaikan, dan tidak pula mendatangkan kebahagiaan. 

Karena sifat yang berlebihan bukan sunnah Nabi Muhammad SAW. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: