Honda

Bagaimana Bisa Ikhlas dan Tetap Berikhtiar Ketika Ada Masalah? Ini Kata Ustad Koh Dennis Lim

Bagaimana Bisa Ikhlas dan Tetap Berikhtiar Ketika Ada Masalah? Ini Kata Ustad Koh Dennis Lim

Ustad Koh Dennis Lim-YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo-

JAKARTA, PALPRES.COM - Untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, setiap orang harus meraihnya dengan ikhtiar atau upaya atau tindakan nyata untuk mencapai yang diinginkan tersebut. 

Lantas mengapa kita harus capek-capek melakukan ikhtiar? 

Ustad Koh Dennis Lim dikutip Andre Production Channel  di YouTube mengatakan, ikhtiar dilakukan agar menjadi amal sholeh bagi kita. 

Contoh seseorang yang seumur hidup semua keinginannya dikabulkan Allah SWT

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! Bansos PKH dan BPNT Tahap 4 Akhirnya Cair, Ini Link Daftar Penerima

Tapi tidak ada satupun ucapan, tindakan, dan perbuatan yang jadi amal sholeh yang diterima disisi Allah SWT. 

“Kalau demikian lalu, meninggalnya bawa apa?

Tidak ada pahala yang dibawa ketika meninggal dunia,” tuturnya. 

Kemudian, bandingkan dengan contoh yang kedua, ada seseorang yang sepanjang hidupnya do’anya lebih sering tidak dikabulkan Allah SWT. 

BACA JUGA:Tersimpan Misteri, Penemuan Pedang Naga Puspa yang Tertancap Dalam Goa Peninggalan Jepang

Tapi setiap ucapan, tindakan, dan perbuatan, bahkan hembusan nafasnya, semuanya jadi amal sholeh yang diterima Allah SWT. 

“Bisa jadi orang yang seperti ini terjamin surganya daripada orang yang dicontohkan diawal tadi,” ucapnya.

Kalau kita perhatikan orang-orang yang dihatinya tinggal Allah SWT saja, maka hidupnya enak dan tenang. 

Karena ia tidak pernah merajuk, tidak pernah marah, tidak pernah kecewa, dan tidak pernah sedih. 

BACA JUGA:Honda Hadirkan Motor Terbaru Anti Keropos, Harganya Rp17 Jutaan

Disisi lain, apakah orang yang selalu turut pada Allah SWT hidupnya tidak pernah ada masalah?

Tidak mungkin, karena setiap orang pasti ada masalah di dunia. 

Ketika kita dekat Allah SWT, bisa jadi tambah banyak masalah yang dihadapinya. 

Namun orang yang dekat sama Allah SWT ketika dihadapi banyak masalah tersebut, dia tidak pernah merajuk, marah, kecewa, dan sedih. 

BACA JUGA:Honda BeAT 150 Bikin Pangling, Lebih Cantik dan Irit Bensin

Ia ikhlas dan terus berupaya beriktiar dan berusaha menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. 

Setelah berupaya, ia serahkan sepenuhnya hidupnya kepada Allah SWT.

Ada kalanya, ketika kita ingin kaya, dia sudah mendapatkan kekayaannya dan ingin naik jabatan juga sudah tercapai. 

Apakah setelah semua yang sudah tercapai kita menjadi manusia yang bahagia sepenuhnya? 

BACA JUGA:Jualan Online Satu Ini Selalu Laris, Menu Ayam Krispi Sambel Matah

Ternyata tidak demikian. 

Maka setelah kita patah hati dan kecewa, maka baru kita sadar bahwa ternyata bahagia itu bukan ada pada apa yang kita suka, tapi pada apa yang Allah SWT suka. 

Suatu ketika ada seseorang yang sudah membantu orang lain, tapi orang yang dia tolong tersebut jahat kepadanya. 

Namun orang yang membantu itu tidak marah, karena baginya yang jahat itu pada orang yang ditolong tersebut bukan pada dirinya.  

BACA JUGA:Mudah dan Cepat! Begini Cara Top Up Saldo GoPay Melalui Aplikasi Livin' by Mandiri

Disisi lain, ia memandang orang zalim kepadanya itu pada dasarnya ingin memberitahu apa yang menjadi kekurangannya yang perlu diperbaiki di masa datang. 

Dari kisah ini kita mendapatkan sebuah hikmah bahwa ketika kita ikhlas dan memandang suatu masalah itu dari sisi yang positif, maka hati kita menjadi tetap tenang dan sabar menghadapinya. 

Seperti itulah yang diajarkan Rasulullah SWT yang selalu sabar ketika dijahati orang. 

Rasulullah SWT tetap berbuat baik kepada orang tersebut, dan akhirnya orang itu menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepadanya. 

BACA JUGA:Gaji dan Fasilitas Komisoner Bawaslu ‘Wah’, Masih Mau Korupsi? Terlalu!

Meski hal itu tidak mudah bagi orang biasa seperti kita, namun bila kita latih sifat yang diajarkan Rasullullah, Insya Allah akan menambah amal sholeh bagi kita. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: