Honda

Kisah Qais bin Shirmah, Sahabat Nabi yang Pingsan Saat Berpuasa di Ramadan Pertama

Kisah Qais bin Shirmah, Sahabat Nabi yang Pingsan Saat Berpuasa di Ramadan Pertama

Kisah Qais bin Shirmah, Sahabat Nabi yang Pingsan Saat Berpuasa di Ramadan Pertama--sumber: Sedekah Harian

PALEMBANG, PALPRES.COM — Ada satu kisah dari salah seorang sahabat Rasulullah yang pingsan ketika pertama kali puasa Ramadhan, yakni Qais bin Shirmah.

Beliau adalah sosok yang pekerja keras sekaligus taat beribadah. Qais bekerja sebagai tukang kebun di sebuah kebun kurma.

Qais bin Shirmah memiliki sejarah yang terkenal yaitu ketika beliau pingsan sewaktu bekerja, karena tidak sempat makan dan minum saat sahur.

Kisah ini adalah akar dari penurunan perintah Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 187 mengenai pentingnya sahur selama berpuasa di bulan Ramadan.

BACA JUGA:Pecinta Kopi Merapat! 3 Kota dengan Budaya Ngopi Paling Unik di Indonesia, Ada Kotamu?

Dari riwayat Abu Daud, pada zaman Rasulullah SAW, setelah orang-orang menunaikan salat Isya, mereka dilarang makan dan minum.

Hadis ini menjelaskan bahwa pada saat itu, waktu berpuasa dimulai setelah salat Isya karena ini adalah saat ketika orang-orang biasanya akan beristirahat dan tidur.

Pada awal-awal ketika perintah puasa diwajibkan bagi umat Islam, belum ada pedoman yang jelas tentang kapan sebaiknya makan dan minum selama berpuasa. Beberapa sahabat Nabi melakukan puasa, namun ada yang tertidur dan tidak sempat sahur.

Akibatnya, mereka harus berpuasa di hari berikutnya tanpa makanan atau minuman.

BACA JUGA:Bukan Jakarta! Inilah Deretan 5 Kota Terpanas di Indonesia, Penasaran?

Salah satu contohnya adalah pengalaman yang dialami oleh sahabat Nabi yang bernama Qais bin Shirmah.

Beliau merupakan sosok yang taat beribadah dan ahli puasa meskipun pekerja keras.

Dikisahkan ketika bulan Ramadan, semua umat Islam saat itu juga tengah berpuasa, tak terkecuali dengan Qais bin Shirmah.

Kisah Qais bin Shirmah ini menjadi awal mula turunnya salah satu ayat Al-Qur’an yaitu surat Al-Baqarah ayat 187.

BACA JUGA:5 Kota Terbaik untuk Berbisnis di Indonesia, Palembang Termasuk?

Walaupun sedang berpuasa, dia terus bekerja keras seperti biasa sepanjang hari. Ketika saatnya tiba untuk berbuka puasa, Qais bin Shirmah pulang ke rumahnya.

Setibanya di rumah, dia bertanya kepada istrinya apakah ada makanan untuk berbuka. Namun istrinya menjawab bahwa saat itu mereka sama sekali tidak memiliki makanan.

“Maafkan aku suamiku. Hari ini kita tidak memiliki makanan sama sekali. Tolong tunggu sebentar, aku akan mencoba mencari makanan untukmu," ujar istri Qais. Setelah itu, istri Qais pergi mencari makanan.

Saat istrinya pergi, Qais bin Shirmah, yang sangat lelah setelah bekerja, memutuskan untuk beristirahat dan akhirnya tidur. Ia tertidur tanpa sempat makan apa pun untuk berbuka.

BACA JUGA:5 Kota Tercantik di Indonesia, Ada dari Pulau Sumatera Lho, Kota Apakah?

Beberapa waktu kemudian, istri Qais kembali membawa makanan. Namun, ketika dia melihat suaminya tidur nyenyak, dia tidak ingin mengganggunya dan membiarkannya tidur.

Keesokan harinya, Qais, yang belum sempat makan sejak hari puasa sebelumnya, melanjutkan pekerjaannya. Namun, ketika sedang bekerja, tiba-tiba dia pingsan.

Mendapati hal ini, sahabat-sahabat Rasul mengabarkan kepada Nabi, dan pada saat itu juga, ayat 187 dari surat Al-Baqarah diturunkan, yang isinya:

“Telah dihalakan bagimu pada malam hari bulan puasa untuk bergabung dengan istrimu; mereka merupakan penyelimut bagimu, dan kamu pun adalah penyelimut bagi mereka.

BACA JUGA:3 Provinsi dengan Pemeluk Kristen Terbesar di Indonesia, Apakah Sumsel Termasuk?

Allah memahami bahwa kamu tidak dapat menahan nafsu, karena itu Allah mengampunimu dan mengasihi maaf untukmu.

Maka sekarang gabungkanlah mereka dan jalanilah hal yang telah ditunjukkan Allah kepadamu, dan makan minumlah sampai tiba waktu fajar.

Kemudian sempurnakanlah puasa itu hingga datangnya malam, tetapi janganlah kamu gabungkan mereka, sedankan kamu beri'tikaf di masjid. Itulah larangan-Nya, maka janganlah mendekatinya.

Demikian Allah menurunkan ayat-ayat-Nya untuk hamba-Nya, supaya mereka bertakwa.”

BACA JUGA:10 Provinsi dengan Masjid Terbanyak di Indonesia, Sumatera Selatan Termasuk?

Itulah cerita inspiratif seorang sahabat Rasulullah di bulan Ramadan dari Qais bin Shirmah mengenai awal mula turunnya surat Al-Baqarah ayat 187 tentang perintah menunaikan sahur.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: