Honda

Ibnu Rusyd, Filsuf Muslim yang Paling Perpengaruh di Eropa

Ibnu Rusyd, Filsuf Muslim yang Paling Perpengaruh di Eropa

Ilustrasi -ft.umj.ac.id-

JAKARTA, PALPRES.COM - Ibnu Rusyd merupakan salah seorang cendekiawan muslim asal Kordoba, Spanyol. 

Nama lengkapnya yakni Abu al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd

Ia lahir di Kordoba pada tahun 520 H/ 1126 M dari keluarga hakim. 

Ia mempunyai kemampuan dalam bidang fikih, ilmu kalam, dan sastra Arab. 

BACA JUGA:Senin Besok BLT BPNT dan PKH Tahap 3 Rp600.000 Cair Via Pos, Cek Daftar Penerima Disini!

Selain itu ia menekuni bidang matematika, fisika, astronomi, kedokteran, logika, dan filsafat. 

Ibnu Rusyd juga dikenal sebagai sebagai ulama dan sekaligus filsuf yang tak tertandingi.

Seperti dikutip an-nur.ac.id, setelah Ibnu Thufail  memperkenalkan Ibnu Rusyd  kepada Sultan Daulah Muwwahidun, yakni Sultan Abu Ya‟qub Yusuf pada tahun 564 H/ 1169 M. 

Ia meminta Ibnu Rusyd menulis ulasan atas karya-karya Aristoteles.

BACA JUGA:Pemilik Kartu BPJS Bisa Dapat Bansos PKH Tahap 3 Rp2.400.000 Cair Agustus Ini, Begini Caranya!

Ibnu Rusyd memiliki nama nisbat al-Qurthubi dan al-Andalusi

Belum diketahui secara pasti mengenai tanggal dan bulan kelahirannya.

Namun yang jelas Ibnu Rusyd atau “sang cucu” ini, lahir sebulan sebelum kematian “sang kakek “, yaitu pada tahun 1126 (520 H).

Atau sekitar 15 tahun setelah kematian Abu Hamid Al Ghazali, tokoh yang cukup penting dalam kaitan dengan pembahasan pemikiran Ibnu Rusyd.

BACA JUGA:Yamaha Vixion dan YZF-R15 Connected, Teknologinya Gak Kaleng-kaleng!

Ayahnya bernama Ahmad Ibn Muhammad (487-563 H). 

Orangtuanya ini merupakan seorang faqih terkemuka dan juga pernah menjabat sebagai Qadhi di Kordova.

Tidak hanya ayahnya, kakeknya yang bernama Muhammad bin Ahmad bin Rusyd al-Miliki adalah seorang faqih bermadzhab Maliki dan Hafizh. 

Beliau merupakan orang terkemuka pada zamannya yang pernah menjabat sebagai Aadhi Al-qudhah (semacam hakim agung) untuk seluruh Andalusia

BACA JUGA:Honda BeAT Kalah Jauh, New Yamaha Vega Matic 125 Dibanderol Rp14 Jutaan

Nama “Ibnu Rusyd” dalam bahasa di dunia barat ditulis dan diucapkan bermacam-macam.

Seperti Ibin-Rosdin, Fillius Rosadis, Ibn Rusid, Ben Raxid, Ibn-Ruschod, Ben Resched, Aben-Rassd, Aben Rois, Aben-Rasd, Aben-Rust, Avenrosd, dan lain-lain. 

Dari kesekian banyak nama, yang sangat terkenal dan biasa dipergunakan untuk menyebut Ibnu Rusyd adalah “Averroes”.

Ibnu Rusyd merupakan filsuf yang paling berpengaruh di Eropa. 

BACA JUGA:Harga Yamaha Maxi Series Belum Ada Kenaikan, Berikut Daftarnya Per September 2023

Hal ini terutama terhadap Skolastik Latin lebih lebih besar daripada Ibnu Sina (Avicenna). 

Ia berpengaruh di Eropa disebabkan hasil tulisannya tentang filsafat Aristoteles. 

Eropa dapat mengenal Aristoteles lebih banyak berkat tulisannya tersebut.  

Ia juga ternyata meriwayatkan hadis dan mnghafal Al Muwaththa’, karya Imam Malik atas bimbingan ayahnya. 

BACA JUGA:KPM Wilayah Ini Terima Uang Rp400.000 dari Bansos BPNT Juli-Agustus 2023

Saat Ibnu Rusyd remaja, ia berniat untuk keluar dari dari lingkar keluarganya dalam menuntut ilmu. 

Para fuqaha atau orang-orang yang mmepunyai keahlian dalam hal ilmu fiqih yang dianggap paling menonjol di kawasan Andalusia, ia datangi. 

Mereka dijadikannya guru untuk menimba ilmu terkait fiqih tersebut. 

Para fuqaha itu antara lin Abu Al Aim Basykawal, Abu Marwan bin Masarrah, Abu Bakar bin Samhun, Abu Ja’far bin Abdul Aziz, Abdullah Al Maziri, dan Abu Muhammad bin Rizq.

BACA JUGA:Burung Perkutut Jenis Ini Peliharaan Raja-raja, Punya Aura Mistis, Dipercaya Bawa Keberuntungan

Tidak hanya itu, ia juga belajar ilmu kedokteran kepada Abu Ja’far Harun At Tirjali dan Abu Marwan bin Kharbul. 

Dalam bidang filsafat, Ibn Rusyd belajar pada Ibn Bajjah, yang di barat dikenal dengan Avinpace, filosof besar di Eropa sebelum Ibnu Rusyd. 

Kemudian, ia berhubungan dengan dokter Abu Marwan bin Zuhr dan raja Dinasti Muwahhidun. 

Pada tahun 1153 Ibnu Rusyd pindah ke Maroko untuk memenuhi permintaan Khalifah Abd al-Mu‟min, khalifah pertama dari Dinsti Muwahiddin. 

BACA JUGA:Desain Maksimal Teras Depan Rumahmu, Ciptakan Kesan Pertama bagi Para Tamu

Khalifah tersebut banyak membangun sekolah dan lembaga ilmu pengetahuan. 

Ibnu Rusyd diminta untuk membantu mengelola lembaga-lembaga pendidikan tersebut.

Dari banyaknya ilmu pengetahuan yang ia pelajari, membuktikan bahwa Ibnu Rusyd selalu bersemangat menekuni bidang-bidang keilmuan, yang dilatarbelakangi faktor lkeluarga maupun lingkungan sosial tempat ia tumbuh dan berkembang. 

Kondisi alam Kordoba juga sangat mendukung untuk kemajuannya menekuni beberapa bidang keilmuan tersebut.

BACA JUGA:Yuk Merapat! Ada Rumah Makan Terkenal di Pinggir Jalinsum Palembang-Prabumulih

Tidak kurang dari sepuluh ribu lembar yang telah ditulisnya dari berbagai disiplin ilmu seperti fiqh, usul, bahasa, kedokteran, astronomi, politik, akhlak, dan filsafat. 

Buku-bukunya itu ada yang merupakan karangan sendiri, atau ulasan, atau ringkasan. 

Karena sangat tinggi penghargaannya terhadap Aristoteles, maka tidak mengherankan kalau ia memberikan perhatiannya yang besar untuk mengulaskan dan meringkaskan filsafat Aristoteles.

Ketekunan Ibnu Rusyd dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dapat kita contoh, terutama bagi generasi muda saat ini. 

BACA JUGA:Belum Viral Nih, Saldo DANA Gratis Rp50.000 Cair dari Apllikasi Neo Bank, Begini Caranya!

Karena dengan menekuni berbagai ilmu selain dapat mewarnai khasanah pengembangan ilmu pengetahuan dunia, dapat juga ilmu pengetahuan yang kita kuasai diajarkan kepada orang lain, sehingga dapat memberikan manfaat bagi orang yang kita ajarkan tersebut. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: