Asap Karhutla di Sumatera Selatan Mulai Mengganggu, Penderita ISPA di Palembang Capai 12.286 Jiwa
Asap Karhutla di Sumatera Selatan Mulai Mengganggu, Penderita ISPA di Palembang Capai 12.286 Jiwa-Foto: Alhadi Farid/palpres.com-
BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Pecinta Seni beserta Rekomendasi Kampusnya di Indonesia, Berminat?
Selain itu, tindakan pencegahan seperti vaksinasi, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga jarak sosial dapat membantu mengurangi risiko ISPA.
Sudah satu bulan terakhir kabut asap menerpa Kota Palembang. Akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Daerah tetangga atau tepatnya Kabupaten Ogan Ilir yang berpotensi Karhutla. Akibatnya kabut asap merusak udara.
Bahkan baru kemarin Pemerintah kota (Pemkot) Palembang mengumumkan udara di Palembang tidak sehat.
BACA JUGA:5 Tempat Angker di Palembang, Dipercaya Berdiri Kerajaan Siluman, Penasaran?
Tak hanya itu, dampak dari kabut asap pada kesehatan warga Palembang. Di bulan Agustus 2023, terjadi peningkatan yang cukup tajam.
Tercatat, ada 12.286 penderita ISPA di bulan Agustus 2023. Jumlah ini meningkat cukup signifikan jika dibandingkan bulan Juli 2023, dengan 8.653 penderita.
Hal ini di ungkapkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Palembang, Yudhi Setiawan Rabu, 6 September 2023.
“Memang cukup tinggi naiknya, dalam jangka satu bulan ada kenaikan 3.633 penderita ISPA. Memang, saat ini kita mulai merasakan kabut asap pengaruh kebakaran hutan,” ujarnya.
BACA JUGA:Jangan Ketinggalan! Promo Alfamart Fresh Food Promo, WALL'S Cornetto 80ml Beli 2 Rp10.000
Tingginya penyakit ISPA ini, lanjutnya juga di pengaruhi kondisi cuaca sekarang ini yang memang mulai memburuk.
Yudi mengimbau agar anak-anak sebaiknya mengurangi aktifitas di luar rumah. Selain itu, sambung Yudhi, juga harus memperbanyak minum air putih.
“Sebaiknya air putih hangat, kemudian banyak makan sayur dan buah-buahan. Jika harus beraktifitas di luar rumah, sebaiknya menggunakan masker,” katanya.
Kualitas udara di Kota Palembang dalam dua hari terakhir memburuk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: