RDPS
Honda

4 Jurusan Kuliah Lulusannya Diincar Menteri Perdagangan, Jurusan Kamu Termasuk?

4 Jurusan Kuliah Lulusannya Diincar Menteri Perdagangan, Jurusan Kamu Termasuk?

Ilustrasi-Istimewa/Net-

PALPRES.COM- Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia membuka peluang pekerjaan melalui rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Rekrutmen PPPK memiliki 176 formasi, sementara CPNS tahun 2021 mencari 244 kandidat.

Kemendag mencari individu dengan latar belakang pendidikan dan keahlian yang sesuai untuk mengisi berbagai posisi yang tersedia.

Nah, berikut ini beberapa rekomendasi jurusan kuliah yang diincar Kemendag.

BACA JUGA:4 Jurusan yang Lulusannya Kerja di Perusahaan Migas, Jurusan Kamu Termasuk Gak?

1. Manajemen

Lulusan manajemen memiliki peluang dalam rekrutmen CPNS Kemendag untuk berbagai posisi analis data dan informasi, analis kerjasama, ahli perdagangan pertama, fasilitator perdagangan, pengawas barang dan jasa, serta pengawas perdagangan berjangka komoditi.

Penempatan posisi tersebut berbeda tergantung pada unit seperti Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, dan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri.

2. Teknik

BACA JUGA:Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan Kemenkes, Lulusan di Kampus Terbaik Indonesia Bisa Jadi Nilai Plus, Minat?

Lulusan teknik diperlukan oleh Kemendag dalam berbagai peran seperti ahli pertama-penera, ahli pertama-penguji muti barang, dan ahli pertama-pranat laboratorium kemetrologian, dengan penempatan utama di Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga.

Kemendag memberi peluang bagi berbagai program studi teknik termasuk fisika, teknik elektor, teknik mesin, teknik komputer, teknik industri, teknik sipil, teknik lingkungan, dan teknik pertambangan.

3. Hukum

Lulusan hukum di Kemendag dapat menempati berbagai posisi, termasuk ahli petama-pengawas kemetrologian, analisis advokasi hukum, ahli pertama-analis perdagangan berjangka komoditi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: