RDPS
Honda

TEKOR! Ini Alasan Sri Langka Menuju Negara yang Bangkrut

TEKOR! Ini Alasan Sri Langka Menuju Negara yang Bangkrut

Ilustrasi warga Sri Lanka-United States Institute of Peace-

BACA JUGA:Tak Kenal Lelah, Personel Satbrimob Polda Sumsel Batalyon B Pelopor Rutin Sosialisasi Pencegahan Karhutla

Utang luar negerinya mencapai sekitar 60% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2020. 

Pembayaran bunga dan pembayaran pokok utang yang tinggi menjadi beban berat bagi pemerintah, mengganggu kemampuan mereka untuk mengalokasikan anggaran untuk pengembangan ekonomi dan proyek sosial.

2. Defisit anggaran

Sri Lanka menghadapi defisit anggaran yang signifikan yakni perbedaan antara penerimaan dan pengeluaran pemerintah. 

BACA JUGA:Bansos BPNT Juli-September Cair Rp600.000 di PT Pos, Cek Penerima dan Syaratnya di Sini

Defisit ini mencapai sekitar 9% dari PDB pada tahun 2020. 

Pemerintah terpaksa bergantung pada pinjaman untuk membiayai defisit ini yang meningkatkan beban utang.

3. Pandemi COVID-19

Seperti banyak negara lainnya Sri Lanka juga terdampak parah oleh pandemi COVID-19. 

BACA JUGA:Anti Ribet! Sarapan Pagi dengan Bubur Ayam Pakai Rice Cooker, Buatnya Mudah dan Praktis Cocok Banget Buat Sara

Penutupan bisnis pembatasan perjalanan dan penurunan daya beli konsumen, telah menurunkan pendapatan negara secara signifikan. 

Penanganan pandemi membutuhkan dana ekstra untuk mendukung sektor kesehatan, membantu ekonomi yang terdampak dan memperkuat jaring pengaman sosial.

4. Turunnya pendapatan pariwisata

Pariwisata merupakan salah satu sektor utama Sri Lanka yang menghasilkan devisa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: