Honda

Pasar Unik di Sumatera Barat Berbelanja Bermodalkan Meraba Tangan dan Tanpa Suara, Sudah Ada dari Zaman Dahulu

Pasar Unik di Sumatera Barat Berbelanja Bermodalkan Meraba Tangan dan Tanpa Suara, Sudah Ada dari Zaman Dahulu

Pasar Bisu di Sumatera Barat Melakukan Transaksi Menggunakan Bahasa Isyarat dan Meraba Tangan.-Istimewa/Net-

PALPRES.COM- Di pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk bertransaksi barang yang dijual oleh pihak pedagang pasar.

Bisa menjual barang apa saja dalam satu tempat yang disediakan misalnya sayur-sayuran, buah-buahan, daging, dan berbagai macam barang yang ditawarkan.

Namun ada pasar unik yang ada di Indonesia dalam melakukan transaksi bisa dilakukan dengan tak lazim layaknya jual beli pada pasar umumnya.

Seperti dilansir dari kanal Youtube MyCity Tv pada 19 September 2023, terdapat pasar unik di Sumatera Barat, pasar itu bernama pasar bisu.

BACA JUGA:Duit Rupiah Gak Laku, Pasar Unik di Kepulauan Riau Gunakan Uang Jenis ini Untuk Bertransaksi

Pasar bisu ini merupakan tradisi yang ada sejak turun-temurun antara pembeli dan penjual tidak menggunakan komunikasi dua arah layaknya transaksi pasar biasanya.

Melainkan menggunakan bahasa isyarat. Pasar ini terletak di Desa Cibadak, Kecamatan Tanah Datar, Kabupaten Tanah Datar.

Pasar bisu ini tidak di buka setiap hari, hanya ada hari tertentu saja yaitu hari Selasa.

Memiliki daya tarik sendiri karena cara bertransaksinya cukup unik, tidak memakai suara hanya bermodal bahasa isyarat dan tangan yang ditutup oleh kain sarung atau penutup lain.

BACA JUGA:Pasar Unik di Palembang: Miliki Nama Seram dan Berada di Tengah Kuburan, Bagaimana dengan Pengunjungnya?

Pasar ini pun tidak menjual sayur atau buah lainnya, tapi menjual hewan ternak seperti sapi, kerbau, dan kambing. 

Antara penjual dan pembeli tidak terlalu banyak melakukan komunikasi tradisi ini bernama marosok dalam Bahasa Indonesia marosok berarti meraba.

Kegiatan parasok ini dilakukan oleh kedua belah pihak layaknya orang bersalaman akan tetapi bedanya tangan mereka ditutup dengan kain dan mereka bertransaksi di dalamnya.

Umumnya sarung digunakan untuk menutup tangan mereka namun tak menutup kemungkinan ada yang menggunakan songkok atau peci.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: