Terowongan Ini Terpanjang di Sumsel, Saksi Bisu Penjajahan Belanda di Empat Lawang
TEROWONGAN: Salah seorang warga berpose di depan Terowongan Kereta Api Tebing Tinggi-Foto: Anita-Palpres
Namun, dibalik kemegahannya, ada cerita kelam tentang pekerjaan keras dan pengorbanan yang dilakukan oleh penduduk asli Kabupaten Empat Lawang.
Pekerja-pemaksaan dan kondisi yang keras selama pembangunan terowongan ini mengakibatkan banyak pekerja yang meninggal karena kelelahan dan kelaparan.
BACA JUGA:Kombinasi Unik Antara Warisan Sejarah dan Budaya, Ini 5 Destinasi Wisata Terpopuler di Palembang
BACA JUGA:Ekspedisi Eksotis, Banda Neira Keindahan Laut Biru dan Sejarah Indonesia yang Ada di Uang Rp1000
Mereka yang bertahan harus bekerja siang dan malam tanpa henti, dipaksa untuk menyelesaikan proyek ini.
Di atas terowongan, terdapat bangunan-bangunan yang digunakan sebagai pos mandor, tempat Belanda mengawasi pekerjaan tersebut.
Sekarang ini tidak terlihat lagi pos mandor tersebut karena tepat di atas terowongan sudah ditumbuhi pepohonan lebat bahkan sudah menjadi hutan.
Namun, Terowongan Kereta Api Tebing Tinggi bukan hanya sebuah simbol pekerjaan berat di masa lalu.
BACA JUGA:Sebaiknya Anda Tahu, Ini Sejarah Tari Sajojo dari Papua
Kini, terowongan ini menjadi daya tarik wisata yang populer.
Keindahan arsitektur dan nilai sejarah yang terkandung dalam konstruksi ini membuatnya menjadi tempat yang sangat menarik bagi pengunjung.
Selain berfungsi sebagai jalur utama bagi kereta api, terowongan ini juga menjadi bagian integral dari identitas lokal.
Mereka mewakili kemajuan teknologi dan kemampuan manusia untuk mengatasi tantangan lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: