Honda

Indahnya Bela Diri Asli Lintang Ini, Konon Sudah Ada Sejak Masa Si Pahit Lidah

Indahnya Bela Diri Asli Lintang Ini, Konon Sudah Ada Sejak Masa Si Pahit Lidah

SANGGAR: Tim Sanggar Tari Puyang Putri-Foto: Sanggar Puyang Putri-

EMPAT LAWANG, PALPRES.COM - Kabupaten EMPAT LAWANG, sebuah daerah otonomi muda yang terletak di Sumatera Selatan, memiliki sejarah yang menarik dan kekayaan budaya yang patut dipelajari. 

Kabupaten ini resmi terbentuk pada tanggal 20 April 2007 setelah melalui persetujuan dari DPR yang mengesahkan RUU pada 8 Desember 2006 mengenai pembentukan 16 kabupaten/kota baru, termasuk Empat Lawang. 

Namun, apa yang membuat Empat Lawang begitu istimewa?

Sebelum kita menggali lebih dalam, perlu kita ketahui bahwa Kabupaten Empat Lawang adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Lahat. 

BACA JUGA:Kuntau Palembang Mulai Ditinggalkan, Simak Petuah Pesilat Fendi Aba

BACA JUGA:9 Warisan Budaya Suku Komering Terus Berkilau dan Tetap Lestari Hingga Kini, Ada yang Tau?

Nama kabupaten ini, menurut legenda lokal, berasal dari kata "Empat Lawangan," yang dalam bahasa setempat berarti "Empat Pendekar" atau "Pahlawan." 

Cerita ini merujuk pada empat tokoh bersejarah yang pernah memimpin daerah ini di masa lalu.

Kabupaten ini memiliki mayoritas penduduk dari Suku Lintang atau Jemo Lintang (sekitar 55%), yang mendiami kawasan-kawasan seperti Muara Pinang, 

Lintang Kanan, Pendopo, Pendopo Barat, Ulu Musi, Sikap Dalam, dan Tebing Tinggi. 

BACA JUGA:15 Menit dari Jembatan Ampera, Destinasi Wisata Ini Sajikan Keindahan Alam Hingga Keberagaman Budaya

BACA JUGA:Kombinasi Unik Antara Warisan Sejarah dan Budaya, Ini 5 Destinasi Wisata Terpopuler di Palembang

Suku Lintang, sebagai penduduk asli dan mayoritas di Empat Lawang, memiliki warisan budaya yang kaya, termasuk seni bela diri tradisional Kuntau.

Kuntau adalah seni bela diri yang merupakan perpaduan antara budaya Tionghoa dan Melayu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: