Sejarah Orang Jawa Pindah ke Negara Suriname, 15 Persen Penduduk Keturunan Jawa

BACA JUGA:Tempat Camping di Palembang, Hamparan Rumput Menghijau dan Asri Bikin Betah

Meskipun telah merdeka, Suriname masih menjalin hubungan erat dengan Belanda dan menjadi anggota Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Saat ini, terdapat sekitar 70.000 warga atau 15 persen populasi Suriname yang merupakan keturunan Jawa, bahkan beberapa pejabatnya, seperti menteri kabinet, adalah orang Jawa.

Meskipun tujuan awal mereka adalah bekerja sementara, banyak orang Indonesia memilih untuk menetap di Suriname setelah kontraknya berakhir.

Hal ini menyebabkan terbentuknya komunitas Indonesia yang kuat di Suriname.

BACA JUGA:REZEKI NOMPLOK, BLT Rp750.000 Sudah Ditransfer! Pastikan Namamu Masuk Daftar Penerima Bansos PKH Tahap 3

Suku Jawa di Suriname membawa budaya, bahasa, dan tradisi mereka, yang masih dilestarikan hingga hari ini.

Mayoritas orang Jawa di Suriname beragama Islam yang berdampak pada potret keagamaan di Suriname.

Islam adalah agama terbesar kedua di Suriname, dan banyak ritual Jawa yang diadakan untuk memperingati peristiwa seperti kelahiran, khitanan, pernikahan, dan kematian

Bahasa Jawa telah dilestarikan di kalangan orang Jawa Suriname, dan masih digunakan oleh banyak dari mereka.

BACA JUGA:Siap-Siap Guys! Pencairan 6 Bansos Dipercepat, Cek Penerimanya di Sini

BACA JUGA:Tempat Renang Murah Meriah di Palembang, Fasilitas Oke Harga Ramah di Kantong

Kosa kata dan ungkapan Jawa juga telah diadopsi ke dalam Sranan Tongo, lingua franca Suriname yang sering digunakan dalam pidato politik dan sastra.

Tak lupa masakan Jawa telah menjadi bagian penting dari masakan Suriname.

Hidangan seperti nasi goreng, bakmi goreng, dan sate sangat populer di Suriname, dapat ditemukan di banyak restoran disana.

Sumber: