Sang Penakluk Hati Gajah Mada, Kisah Legendarisnya Terukir di Prasasti Aria Bebed, Siapa Sosok Ini?

PALPRES.COM - Jirnnodhara atau Gajah Mada merupakan seorang panglima perang dan patih yang sangat berpengaruh pada zaman Kerajaan Majapahit.

Kerajaan Majapahit adalah sebah kerajaan besar di Pulau Jawa.

Berbagai kisah Gajah Mada selama ini hanya menggambarkan bahwa ia sosok yang gagah berani dan tersohor.

Tapi tidak banyak yang tahu bagaimana kisah cinta sang Mahapatih sebagai seorang manusia biasa.

BACA JUGA:Suku Punan Batu di Kalimantan, Suku Rimba Terakhir yang Punya Kehidupan Unik dan Autentik

Terukir indah dalam sejarah, sebuah sumpah yang dilakukan Gajah Mada yakni Sumpah Palapa yang tersohor hingga tercatat di Kitab Pararaton sebagai sumpah yang mempersatukan wilayah Nusantara.

Sumpah Palapa Patih Gajah Mada mempunyai inti dirinya tidak akan menikmati sesuatu yang bersifat keduniawian sebelum berhasil menyatukan wilayah Nusantara.

Dimana salah satu kenikmatan duniawian bagi laki-laki seperti Gajah Mada adalah wanita.

Pada sebuah dialog Gajah Mada dengan Mahapatih Arya Tadah, Gajah Mada memnahas tentang arti seorang wanita baginya.

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH Cair Lagi BLT Rp500.000 dari Bansos PKH Masuk Rekening KPM, Cek ATM Kamu Sekarang!

Gajah Mada menyatakan bahwa wanita adalah sumber kelemahan baginya, dimana jika dilayani maka akan menjadi penghambat bagi semua gerak langkahnya sebagai pria.

Sebab itulah, kedepannya Gajah Mada berjanji tidak ingin diganggu oleh hal kecil apapun dalam memperjuangkan sumpahnya dalam mempersatukan Nusantara.

Menurutnya, kedepannya Majapahit membutuhkan pria-pria yang tangguh dan tidak takut oleh apapun termasuk darah yang tumpah dari tubuhnya.

Majapahit juga menurut Gajah Mada membutuhkan pria-pria yang pilih tanding dan tidak terikat oleh waktu dan itu sama dengan ia tidak membutuhkan ikatan dari seorang istri dan juga seorang anak.

Sumber: