Dekat Ibukota Namun Ogah Ikut Dunia Modern, Inilah Suku Baduy yang Mengisolasi Diri
Dekat Ibukota Namun Ogah Ikut Dunia Modern, Inilah Suku Baduy yang Mengisolasi Diri-Badak Kekar-Sumber: instagram.com/ @badakkekar
PALEMBANG, PALPRES.COM - Bermukim di dekat Ibukota, tak menutup kemungkinan untuk menghindari arus modernisasi, termasuk Suku Baduy yang mengisolasi diri.
Suku Baduy mendiami sekitar Kabupaten Lebak, provinsi Banten.
Terkenal sangat tertutup dan menolak modernisasi dan teknologi bagi penduduknya.
Konon katanya, adanya Suku Baduy ini karena ada sekumpulan orang yang memberontak melawan Islam pada abad ke-16 dan melarikan diri ke pegunungan Kendeng, Lebak.
BACA JUGA:Alhamdulillah, BLT Rp3.600.000 Disalurkan Minggu Depan, Begini Cara Dapatnya!
BACA JUGA:Ekstrem Tapi Menggiurkan! Olahan Daging Kelelawar Khas Suku Dayak, Berani Coba?
Suku Baduy melestarikan kebudayaan dan tradisi nenek moyang atau disebut "buyut pikukuh" atau larangan leluhur.
Suku Baduy terbagi menjadi dua, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Penduduk Baduy Dalam menempati Wilayah Terlarang atau desa suci di Tanah Larangan yang sangat tertutup dan mengisolasi diri, meliputi desa Tanggul Teluk, desa Cibeo, desa Cikertawana, dan desa Cikeusik.
Sedangkan suku Baduy Luar, penduduknya mulai merasakan sedikit dunia modern akan tetapi tetap teguh pendirian pada tata cara hidup yang tradisional.
BACA JUGA:4 Suku dengan Biaya Pemakaman Termahal di Indonesia, Nomor 4 Termahal di Dunia
Suku Baduy Luar dicirikan dengan pakaian hitam dan ikat kepala biru yang sering dikenakan.
Segala macam aktivitas Suku Baduy sangat erat kaitannya dengan alam, mereka percaya kalau sejatinya dilahirkan untuk menjaga alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: