Honda

Kebun Karetnya Habis Terbakar, Petani di OI Ini Bingung Biayai Anak Sekolah

Kebun Karetnya Habis Terbakar, Petani di OI Ini Bingung Biayai Anak Sekolah

Ilham, warga Talang Aur saat menunjukkan kondisi kebun karetnya yang habis terbakar saat karhutla mengamuk pada Kamis 06 Oktober 2023 lalu.-Wijdan-palpres.com

BACA JUGA:Jembatan Tol Ikonik di Sumatera Selatan, Habiskan Anggaran Rp22,16 Triliun, Begini Progresnya

Sebelumnya, kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ogan Ilir (OI), sungguh membuat hati miris.

Bagaimana tidak, hingga saat ini karhutla di Ogan Ilir sudah menyentuh 917 hektar lahan, dari 214 kali kejadian.

Demikian disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir, Edy Rahmat.

"Luasan lahan yang terbakar (917 hektar, red) dan kejadian yang ada itu sejak Januari hingga bulan Oktober 2023 ini," ujar Edi Rahmat, Kamis 05 Oktober 2023.

BACA JUGA:Pensiunan Pasti Betah! Inilah 7 Kota Ternyaman di Indonesia, Bukan Yogyakarta Juaranya Lho!

BACA JUGA:Fantastis! Ini Nilai Jual Pemain Timnas Indonesia

Dikatakan Edy Rahmat, 917 hektar lahan terbakar tersebut didominasi di empat Kecamatan, seperti Kecamatan Indralaya, Indralaya Utara, Pemulutan, dan Pemulutan Barat.

"Kebakaran lahan ini lebih diakibatkan ulah manusia, kalau dipersentasikan 99 persen ulah manusia, hanya satu persen faktor alam," ungkapnya.

Dengan banyaknya lahan yang sudah terbakar ini, menurut dia, sudah mulai mengganggu aktivitas masyarakat, dan mengancam pemungkim warga.

Bahkan asap hasil kebakaran lahan dan hutan ini juga sudah sangat menganggu fasilitas umum lainnya, seperti jalan raya dan jalan tol yang ada di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Cara Jitu Menolak Teman yang Mau Pinjam Uang, Jika Salah Bicara Bisa Rusak Pertemanan, yuk Disimak!

BACA JUGA:Jadwal Pencairan Bansos PKH dan BPNT Sudah Keluar, Bantuan Hingga Rp975.000 Siap Masuk Rekening KPM

"Kita sudah mendirikan posko karhutla di empat kecamatan dan 14 desa rawan kebakaran, tujuannya untuk memonitor kebakaran dan juga mempermudah koordinasi Satgas Karhutla," terangnya.

Lebih lanjut katanya, saat ini aktivitas yang dapat memicu api dapat dengan mudah menimbulkan api. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com