Berada di Ujung Utara Amerika, Kota Ini Tanpa Matahari Selama 67 Hari, Warga Bertahan Hidup Pakai Ini

Cahaya itu ada, tapi memang tidak seterang kalau kamu tinggal di negara tropis. 

Beberapa jam kota ini disinari cahaya layaknya senja, sehingga penduduk tetap bisa melihat benda di sekitarnya. 

BACA JUGA:5 Kota di Asia yang Paling Boros Listrik, Apakah Indonesia Termasuk?

BACA JUGA:Masjid Ini Saksi Kebesaran Islam di Benua Biru, Kini Tak Boleh Dipakai untuk Sujud!

Selama dua bulan lebih hidup tanpa cahaya matahari, banyak penduduk di kota ini mengonsumsi suplemen vitamin D dan mengandalkan lampu sorot dengan cahaya buatan yang meniru sinar matahari.

Uniknya kota ini, jika pada musim dingin tidak mendapat sinar matahari secara normal, maka di musim panas kota ini justru mengalami fenomena yang sebaliknya.

Kota ini mengalami siang yang sangat panjang.

Matahari bisa bersinar selama 24 jam.

Hal itu berlangsung sepanjang musim panas atau sekitar 80 hari.

Seperti dikutip dari chanel Youtube@KabarPedia, Sabtu 7 Oktober 2023.

Fenomena siang dan malam yang ekstrem ini memiliki dampak yang signifikan pada gaya hidup dan kegiatan sehari-hari penduduk Barrow.

Saat musim panas di mana matahari bersinar 24 jam, masyarakat bisa melakukan kegiatan luar ruangan di tengah malam tanpa bantuan lampu.

Sebaliknya, selama musim dingin yang memiliki malam yang sangat panjang kegiatan di luar ruangan seringkali dibantu dengan cahaya buatan.

Kemudian pada tanggal tertentu misalnya saat peralihan antara musim dingin dan musim panas atau pada titik balik matahari dapat mengalami perubahan perlahan dalam durasi siang serta durasi malam.

Terdapat sekitar 4.000 orang yang mendiami kota Barrow.

Sumber: