Proyek PLTS Terapung di Sumatera Barat Terancam Gagal, Dapat Penolakan dari 13 Nagari, Kok Bisa?

BACA JUGA:Masyarakat Miskin Bersiap-siap, Bansos BPNT Rp600.000 Segera Cair, Ambilnya di Kantor Pos Ya

Namun demikian, rencana proyek PLN di Danau Singkarak ini ternyata mendapat penolakan dari beberapa Nagari di Sumatera Barat.

Diketahui, ada 13 Nagari di sekitar Danau Singkarak yang menolak keras rencana pembangunan PLTS terapung tersebut.

Mereka beralasan dikhawatirkan dengan adanya pembangkit listrik tersebut akan menyebabkan rusaknya lingkungan dan menganggu kelestarian alam yang ada di objek wisata tersebut.

Belum lagi, Danau Singkarak merupakan milik masyarakat adat setempat yang telah diwarisi secara turun temurun, serta telah menjadi sumber ekonomi masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Bikin Ngiler! Ini 8 Kuliner Khas Kepulauan Riau, Nomor 3 Paling Legend dan Nagih Abis

Terpisah, Kantor Pertanahan Lamongan berkunjung ke Kantor PLN UIP JBTB Surabaya terkait infrastruktur PLN.

Infrastruktur dimaksud adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Tuban - Panciran dan SUTT 150 kV Panciran - Bungan.

Dua infrastruktur tersebut merupakan proyek strategis nasional dan akan dikerjakan oleh PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB).

Kunjungan Kantor Pertanahan Lamongan juga bertujuan dalam memberikan Petimbangan Teknis Pertanahan (PTP) juga bagian dalam persetujuan kesesuaian kegiatan dalam pemanfaatan ruang.

BACA JUGA:Segera Cek Nama Anda! 4 Jenis Bantuan Sosial Siap Disalurkan untuk KPM

Serta menjadi persyaratan pembangunan infastruktur kelistrikan di wilayah tersebut.

Pembangunan SUTT 150 kV Tuban - Paciran nantinya akan terdiri dari 167 tower yang membentang dari Kabupaten Tuban hingga Kabupaten Lamongan.

Bentangan tower akan melewati 31 desa yang total kebutuhan lahannnya mencapai 4,7 hektar serta lintasan 111,4 kilometer untuk pembangunan.

Sementara SUTT 150 kV Paciran - Bungah dengan 103 tower terbagi dari Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik.

Sumber: