Honda

Prihatin Kondisi Rakyat Palestina, Putra Putri Daerah Empat Lawang Angkat Suara

Prihatin Kondisi Rakyat Palestina, Putra Putri Daerah Empat Lawang Angkat Suara

PALESTINA: Rakyat Palestina-Foto: Pexels-

EMPAT LAWANG, PALPRES.COM – Kondisi rakyat Palestina sekarang seperti yang dlihat sangatlah mencekam.

Tentunya banyak menelan korban jiwa dan terdengar di media sosial setelah Israel membombardir jalur Gaza Palestina dengan  6 ribu bom 13 Oktober 2023,  itu sangatlah memprihatinkan.

Terkait kondisi di negara Palestina, putra putri daerah Empat Lawang juga ikut bersuara untuk mendukung kemerdekaan negara Palestina. 

Moh Iqbal Pratama, putra daerah dari Kabupaten Empat Lawang yang sekarang sedang kuliah di LIPIA Medan cabang Indonesia dari Universitas Islam Imam Muhammad ibn Saud di Riyad Saudi Arabia mengatakan, konfilik utama antara Palestina dan Isarel didasari karena adanya pengambilan wilayah secara paksa oleh Israel.

BACA JUGA:Geram dengan Pernyataan Joe Biden Tentang Palestina, GPMI Tegaskan Ini

BACA JUGA:200 Orang Palestina Jadi Korban, Ini yang Dilakukan Militer Israel

Bisa juga disebut pencaplokan tanah dan orang-orang Palestina pun terancam terusir dari wilayah mereka yang telah mereka huni selama ratusan tahun sebelumnya.

“Karena Masjid Al-aqso adalah kiblat pertamanya umat Islam di dunia dan sekaligus berada di Palestina dan kita pun sebagai umat Islam yang ada di dunia berkewajiban menentang penjajahan atas Palestina, mendukung, serta mendoakan terbaik untuk Palestina sekarang ini,” kata Iqbal.

Selain Iqbal, ada juga Indri Dwi Agustin berasal dari Kabupaten Empat Lawang yang sekarang sedang kuliah di Universitas Sriwijaya (UNSRI) yang ikut bersuara.

Indri membaca informasi dari berbagai sumber bahwa baru baru ini militer Israel merencanakan serangan melalui darat, udara dan laut ke Gaza, setelah sebelumnya memperingatkan warga yang berada di Gaza bagian utara.

BACA JUGA:PANAS! Pecah Bentrokan Antara Israel dan Palestina

BACA JUGA:Inalillahi! Menteri Palestina Meninggal Saat Lewati Wilayah Israel

Dalam waktu 24 jam, Lebih kurang 1,1 juta rakyat Palestina pindah ke bagian Selatan.

Setelah adanya ultimatum dari pihak Israel ini menarik perhatian PBB, PBB meminta Israel manarik perintah tersebut alasannya mustahil bagi warga Palestina untuk sepenuhnya mematuhi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: