Honda

Asap Hitam Membumbung Tinggi di Depan Kantor Kejari Ogan Ilir, Apa yang Terjadi?

Asap Hitam Membumbung Tinggi di Depan Kantor Kejari Ogan Ilir, Apa yang Terjadi?

Saat asap hitam membumbung tinggi dari Karhutla di lahan kosong di depan Kantor Kejari Ogan Ilir-Wijdan-palpres.com

Tampak terlihat juga, pihak Manggala Agni, BPBD, dan Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Ogan Ilir berjibaku memadamkan api melahap lahan lebih kurang 3 hektar tersebut.

"Terima kasih infonya, petugas kita sudah berada di lokasi untuk memadamkan kebakaran lahan itu, " ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Ogan Ilir, Edi Rahmat saat dikonfirmasi.

Menurut data yang berhasil dihimpun palpres.com dari BPBD sejak Januari 2023 hingga 15 Oktober 2023, terjadi 259 kali kebakaran hutan dan lahan di Ogan Ilir.

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! Senin Besok, 2 Bantuan Atensi BLT dan Sembako Cair Serentak, Ambilnya di Kantor Pos Ya

BACA JUGA:Anggaran Ditambah, 7 BLT Ini Bakal Dilanjutkan 2024, Siap-siap Ya

"Luas lahan terbakar lebih dari 1088 hektar per Oktober tahun 2023," ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Ogan Ilir Edi Rahmat, Selasa 17 Oktober 2023 ditemui usai apel Oprasi Mantap Brata 2023-2024 di Mapolres Ogan Ilir.

Dibeberkannta, Karhutla ini didominasi di empat wilayah kecamatan dalam Bumi Caram Seguguk julukan Kabupaten Ogan Ilir.

"4 Wilayah Kecamatan itu seperti Kecamatan Pemulutan, Pemulutan Barat, Indralaya dan Indralaya Utara," ungkap mantan Camat Sungai Pinang dan Tanjung Raja ini.

Dibeberkan Edi saat intensitas kebakaran semakin tinggi, hal ini bertolak belakang dengan sumber air di embung maupun kanal kini yang malag mengering.

BACA JUGA:Dihargai Mahal, 4 Jenis Batu Akik Ini Berkhasiat Mengalahkan Pesona Batu Bacan

BACA JUGA:Update Bansos Oktober! 3 BLT Cair Hari Ini, Segera Cek Nama Anda Sekarang

Embung maupun kanal air sengaja dibuat di sekitar area rawan terbakar, seperti di Kecamatan Pemulutan, Pemula Barat dan Indralaya Utara.

"Tapi sekarang air sudah habis. 

Pemadaman terhambat karena kendaraan Damkar harus keliling dulu cari air," ungkap Edi.

Yang ada katanya, air di danau buatan yang berlokasi tak jauh dari Tol Palembang-Indralaya (Palindra) tepatnya di Desa Tanjung Seteko, itu sangat melimpah.

BACA JUGA:Bansos BPNT Cair, Dana Rp400.000 Masuk ke ATM, Cek Penerima via HP Cuma Modal KTP

BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele! Ini 5 Bahaya Vape Bagi Kesehatan

"Ada sumber air dekat galian di perbatasan Palem Raya dan Tanjung Seteko itu. 

Tapi memang jarak titik api yang ada lumayan jauh, sehingga menghambat pemadaman api," terangnya. 

BACA JUGA:Masjid Megah di Surabaya Ini Miliki Menara Setinggi 99 Meter, Lambangkan Asmaul Husna

BACA JUGA:Yuk Buktikan Sendiri! Ini Trik Mudah Agar Sepatu Bebas Bau, Dijamin 100 persen berhasil

Sebelumnya, Karhutla di Kabupaten Ogan Ilir, mulai mengancam pemukiman padat penduduk di Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir.

Api yang berkobar dilahan dekat Perumahan Caram Seguguk, membuat warga panik hingga mengeluarkan perabotan rumah tangganya, Sabtu 14 Oktober 2023.

Tak hanya orang dewasa, bahkan anak-anak kecil turut membantu mematikan api yang terus membakar lahan di pintu gerbang masuk perumahan tersebut.

"Antisipasi kita, pihak pemadam kebakaran sudah stanby di pemukiman warga untuk mematikan api jika mendekati pemukiman," ujar Mat Jani, petugas Manggala Agni.

BACA JUGA:Oktober Ini Warga Bisa Ambil BLT Rp3.600.000 Cuma Pakai KTP, Begini Cara dan Syaratnya!

BACA JUGA:2 Bank Sudah Cairkan Bansos PKH dan BPNT Rp400.000, Cek Kartu KKS Sekarang

Pihaknya terus berupaya memadamkan api disekililing perumahan yang padat penduduk tersebut. 

"Api yang membakar lahan ini berada 100 meter dari perumahan ini, jadi kita terus berupaya memadamkan api agar tidak membakar pemukiman," terangnya.

Api yang ada, ini lanjutnya berasal dari kebakaran lahan pekan lalu yang tidak jauh dari lahan terbakar tersebut.

"Untuk hari ini, ada lebih dari tiga titik lahan yang terbakar di Kabupaten Ogan Ilir," katanya.

BACA JUGA:MPV Mini, Suzuki Karimun Wagon R, Laris Manis dan Harganya Murah

BACA JUGA:Mobil Keluarga Sejuta Umat Ini Favorit di Indonesia, Teknologinya Terkini, Harganya Pun Bersaing

Kendala yang dihadapi dilapangan pihaknya adalah masalah sumber air untuk pemadaman. 

"Kalau kebakaran disini kita manfaatkan kelom kecil warga, kalau yang lain masih sulit kita jangkau untuk sumber airnya. 

Yang pasti, kita dilapangan terus berupaya memadamkan api hingga tuntas, pantang pulang api padam," tukasnya.

Sementara itu Kalaksa BPBD Ogan Ilir Edi Rahmat menerangkan, sudah lebih dari 1.000 hektar lahan terbakar oleh Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

BACA JUGA:Siapkan KK dan KTP! Kemensos Bagikan 3 BLT Ini Mulai Senin Depan, Jangan Lewatkan Ya

BACA JUGA: BLT BPNT dan PKH Cair ke KPM 81 Daerah Ini, Kamu Juga Termasuk?

"Data hingga Oktober ini, 1.000 hektar lebih kebakaran lahan. 

Memang intensitasnya (kebakaran) akhir-akhir ini semakin tinggi," kata Edi.

Diungkapkannya, di saat intensitas kebakaran semakin tinggi, sumber air di embung maupun kanal kini mengering.

Embung maupun kanal air sengaja dibuat di sekitar area rawan terbakar, seperti di Kecamatan Pemulutan, Pemula Barat dan Indralaya Utara.

BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT Alokasi September-Oktober 2023 Sudah Dimulai, Cek Status Anda Sekarang

BACA JUGA:6 Tempat Makan Pempek Panggang Paling Enak Sejagat Raya Kota Palembang, Harga Mulai Dari Seribuan!

"Tapi sekarang air sudah habis. 

Pemadaman terhambat karena kendaraan Damkar harus keliling dulu cari air," ungkap Edi.

Yang ada katanya, air di danau buatan yang berlokasi tak jauh dari Tol Palindra itu sangat melimpah.

"Ada sumber air dekat galian di perbatasan Palem Raya dan Tanjung Seteko itu, kalau bisa ada akses ke situ, biar tidak terlalu jauh," tukasnya. 

BACA JUGA:Ini Wajah Baru Taman Mini Indonesia Indah, Tempat Rekreasi Favorit Keluarga

BACA JUGA:Bansos PKH Tahap 4 dan BPNT Tahap 5 Cair untuk Pemilik KIS PBI, Pastikan Kartumu Aktif Ya

Bencana alam kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) membuat aktivitas masyarakat di Kabupaten Muratara, propinsi Sumsel sangat terganggu.

Kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Muratara setiap harinya bertambah sepuluh titik api.

Hal itu membuat kabut asap sangat pekat dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat yang akan melakukan aktivitas di lagi hari.

Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Muratara dan hasil patroli polisi setiap hari lebih dari 10 titik api.

BACA JUGA:Personel Satbrimob Polda Sumsel Batalyon B Pelopor Berjibaku Padamkan Karhutla di Selangit Musi Rawas

BACA JUGA:Jaga Kelestarian Budaya Sedekah Rame di Batu Urip, Ini yang Dilakukan Pemkot Lubuklinggau

Dan hampir setiap hari dan malam anggota Polisi bekerjasama dengan anggota BPBD dan Damkar berjibaku memadamkan api.

Yang terbaru Bupati Muratara bersama Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit dan BPBD berjibaku memadamkan api di lokasi perkantoran.

Tahukah kamu, bahwa menghirup kabut asap kebakaran dapat menimbulkan lima macam penyakit antara lain:

1. Gangguan Pernapasan

BACA JUGA:Karhutla Hanguskan 6 Hektare Lahan di Empat Lawang, Diduga Ini Pemicunya

BACA JUGA:Tak Sabar Bermain di Depan Suporter Timnas Indonesia, Ini Kata Nathan Tjoe-A-On

Gangguan pernapasan adalah sekelompok penyakit yang dapat menghambat fungsi normal paru-paru. Penyakit ini memengaruhi kemampuan seseorang untuk bernapas. 

Gangguan pernapasan berasal dari kabut asap kebakaran yang mengandung campuran gas, zat kimia dan partikel debu.

Penyakit ini juga dipicu oleh bahan kimia yang memicu peradangan pada paru-paru.

Gejalanya ditandai dengan batuk, hidung tersumbat, pilek, bersin-bersin, nyeri otot dan tenggorokan serta demam.

BACA JUGA:GAWAT! Karhutla di Ogan Ilir Kian Parah, Lahan Terbakar Lebih dari 900 Hektar

BACA JUGA:Asli Nyentuh Banget! Ini Lirik Lagu ‘Untukmu Aku Bertahan’ Milik Afgan, OST My Idiot Brother

2. Iritasi Mata

Paparan zat kimia dari asap kebakaran pada mata bisa memicu iritasi.

Kondisi ini menyebabkan organ penglihatan jadi terasa perih dan terus-menerus mengeluarkan air.

Gejala lainnya yakni kemerahan pada bagian putih pada mata (konjungtiva) dan sering mengeluarkan belek.

BACA JUGA:Atasi Karhutla di OKI dan OI, Polda Sumsel Kirim 100 Personel Tambahan

BACA JUGA:Buruan Amalkan Segera! Ini Doa Ketika Sakit dan Menjenguk Orang Sakit Agar Cepat Sembuh Sesuai Sunnah Nabi

3. Kanker Paru-paru

Kanker paru-paru terjadi ketika sel di dalam organ tersebut tumbuh secara tidak terkendali.

Meski penyebab utamanya adalah merokok, namun paparan asap kebakaran berkepanjangan bisa meningkatkan risiko kanker. 

Gejalanya ditandai dengan batuk terus-menerus, batuk berdarah, sesak napas, asma, merasa sangat lelah dan nyeri di sekujur tubuh.

BACA JUGA:Terjadi 25 Karhutla di Sekitar Tol Palindra, Hutama Karya Siapkan Antisipasi Ini

BACA JUGA:Dapat Membantu Pemiliknya dalam Mencapai Keberuntungan dan Kesuksesan, Batu Akik Ini Diincar Para Pebisnis

Ketika tanda tersebut berkembang, pengidap juga akan mengalami penurunan berat badan dan perubahan warna mata serta kulit menjadi kekuningan.

4. Membahayakan Ibu dan Janin

Asap kebakaran berpotensi memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan.

Dampaknya mulai dari bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) hingga peningkatan risiko keguguran.

BACA JUGA:Karhutla Mengamuk di Dusun Lame Sekayu, Ini yang Dilakukan Pj Bupati Apriyadi

BACA JUGA:Segera Persiapkan Rekening Anda, Dana Bantuan Hingga Rp2.400.000 Cair Hari Ini

BBLR merupakan kondisi ketika bayi sudah waktunya dilahirkan, tapi belum memiliki berat badan yang cukup. Bayi dengan kondisi ini memiliki badannya kurang dari 2.500 gram.

5. Penyakit Jantung

Berbagai partikel yang ada dalam asap kebakaran berpotensi menurunkan fungsi jantung.

Dalam jangka pendek, uap panas ini menyebabkan hipertensi dan stroke.

BACA JUGA:Pemadaman Api di Taman Nasional Way Kambas Akibat Karhutla Berlangsung Hingga Malam Hari

BACA JUGA:PERHATIAN kepada KPM! Segera Akses di Website Ini, Jadwal Pencairan Bansos PKH dan BPNT Tahap 5 Sudah Tersedia

Sementara dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan penumpukan plak di pembuluh darah (arteriosklerosis).

Ketika kesehatan jantung mulai menurun, kondisi ini ditandai dengan nyeri dada dan lengan yang menjalar hingga leher, rahang, bahu dan punggung.

Pengidap juga akan mengalami pusing, mual, sesak napas, muntah, nyeri ulu hati dan keringat dingin.

Mengingat dampaknya bisa membahayakan tubuh, disarankan untuk membuat janji medis saat mengalami gejala yang disebutkan.

BACA JUGA:Kemarau Melanda, Musibah Karhutla Merajalela, Forkompinda OI Gelar Ini

BACA JUGA:Dari Masjid Hingga Vihara, Ini 5 Rekomendasi Wisata Religi Terpopuler di Lampung

Lakukan langkah perawatan yang tepat agar penyakit bisa segera di atasi. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: