Telah Diakui oleh UNESCO, Ternyata Palembang juga Memiliki Wayang, Ini Perbedaannya dengan Wayang Kult Jawa!

BACA JUGA:PANAS BEDENGKANG! 3 Kabupaten Terpanas di Provinsi Banten, Nomor 1 Bukan Tangerang, Tapi Kabupaten Ini

Meskipun pementasannya seperti pada umumnya dari Jawa yang dimana wayang dimainkan oleh seorang Dalang. 

Namun, unsur budaya yang dibawakan oleh Wayang Kulit Palembang jelas berbeda.  

Berbeda dengan wayang kulit di Jawa, bentuknya lebih datar dan lebar dan berukuran sedikit lebih kecil, dengan detail ukiran yang lebih sedikit pula.

Jika wayang kulit di Jawa banyak mengangkat kisah Mahabharata, kisah Ramayana, kisah para Dewa Hindu. 

BACA JUGA:Surganya Pecinta Buku, Ini 7 Toko Buku Terbaik di Palembang, Koleksi Lengkap, Harga Miring!

Adapun Wayang Kulit Palembang mengangkat kisah Kerajaan Palembang Darussalam, yang berdiri pada abad ke-16 sampai abad ke-18. 

Cerita yang diangkat memberikan gambaran akan sejarah dan kebudayaan Sumatera Selatan. 

Berikut ini cerita populer yang kerap dimainkan pada Wayang Kulit Palembang, yaitu:

• Kisah Raden Panji Asmoro Bangun yang menceritakan tentang seseorang pangeran yang jatuh cinta pada seorang dewi yang harus mengatasi berbagai rintangan untuk bisa bersamanya.

BACA JUGA:Primadonanya Para Kolektor, 8 Batu Akik Ini Harga Jualnya Masih Tinggi

• Kisah Raden Panji Semirang yaitu seorang pangeran yang menjelma menjadi seorang wanita.

• Kisah Raden Panji Kuda Lumping yaitu seorang pangeran yang menjelma menjadi seekor kuda.

• Kisah Raden Panji Dewa Ruci yaitu seorang pangeran yang mencari pencerahan dan harus mengatasi berbagai rintangan.

Dalam pementasannya, sang Dalang tidaklah menggunakan bahasa Indonesi,a apalagi bahasa Jawa, tetapi menggunakan bahasa melayu Palembang.

Sumber: